TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, August 4, 2010

Cegah bayi Lahir Prematur

Semakin muda usia kelahiran semakin tinggi pula risiko bayi mengalami berbagai masalah kesehatan. Hal tersebut disebabkan karena fungsi organ tubuhnya belum ”matang” terutama fungsi paru-paru dan saluran pencernaannya.

Upayakanlah agar bayi Anda tidak lahir prematur. Caranya:

1. Periksalah kehamilan secara berkala.

2. Waspadalah terhadap tanda / gejala infeksi di alat kelamin atau di saluran kemih.

Contohnya saja jika Anda mengalami keputihan yang disertai dengan rasa gatal, bau. Adanya gangguan buang air kecil, dan adanya infeksi yang dapat memicu diproduksinya hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan rahim kontraksi.

3. Rawatlah dengan baik rongga mulut dan gigi

Kontrollah secara rutin ke dokter gigi, karena gigi berlubang dapat menyebabkan diproduksinya hormon prostaglandin.

4. Rajinlah menjaga pola makan .

5. Pola hidup sehat, seperti menghindari rokok dan alkohol, serta tidak mengkonsumsi obat yang tidak dianjurkan dokter.

6. Jika Anda dan suami melakukan hubungan, lakukanlah dengan ejakulasi terputus,

karena sperma mengandung hormon prostaglandin. Selain itu, wapadai pula gejala yang sering sekali berkaitan dengan kelahiran secara prematur, contohnya saja:

a). Wapadalah jika Anda mengalami lebih dari 5 konstraksi dalam waktu 1 jam.

b). Jika Anda mengalami kram di perut, seperti ketika sedang mengalami haid.

c). Nyeri pada punggung bagian bawah.

d). Tekanan pada dasar panggul yang terjadi secara intensif. Umumnya menimbulkan sensasi untuk mengejan atau buang air besar.

e). Keluar cairan vagina yang berlebihan dari bisanya.

f). Flek darah berwarna terang.

Jika Anda mengalami gejala di atas, hubungi dokter Anda. Umumnya dokter akan meminta Anda untuk:

1. Memperbanyak istirahat dengan posisi menyamping ke kiri. Dengan begitu, selain dapat mengurangi rasa sesak, dan aliran darah / oksigen ke janin lebih lancar.

2. Menganjurkan agar Anda dapat mengkonsumsi cairan lebih banyak agar tubuh tidak dehidrasi. Jika tubuh kekurangan cairan, maka kadar hormon oksitosin (hormon yang merangsang terjadinya kontraksi rahim) dalam darah akaan meningkat.

3. Mengurangi kegiatan fisik yang berat.

4. Mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali kegiatan seksual.

5. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat anti kontraksi, atau mungkin juga obat untuk mengatasi infeksi yang mungkin ada.

6. Dirawat di rumah sakit jika obat minum tidak efektif. Dengan begitu, Anda dapat diberikan perawatan secara langsung melalui infus.

-------------------------------

dari berbagai sumber