TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, August 4, 2010

Bercak Biru Pada Bayi

Pada tubuh bayi yang baru lahir biasanya terdapat bercak berwarna biru kehitaman atau merah. Bercak itu disebut dengan tanda lahir (birthmark). Tanda ini muncul akibat sekumpulan pembuluh darah kecil yang tumbuh terlalu banyak di bawah kulit, dan hampir semua dapat hilang dengan sendirinya. Jenis-jenis tanda lahir (birthmark), antara lain sebagai berikut :

Port Wine stains
Tanda lahir ini berwarna merah atau merah muda. Tanda lahir ini muncul karena disebabkan oleh pembuluh rambut yang membesar di dalam kulit.

Strawberry marks
Pada mulanya, tanda lahir ini muncul sebagai titik merah kecil yang tidak jelas terlihat, namun tumbuh menjadi lebih besar ketika bayi memasuki bulan pertamanya.

Mongolian spot
Tanda laghir ini sering dijumpai pada bayi-bayi Asia. Tanda lahir ini memiliki warna biru kehitaman, dan sering muncul di daerah lengan, punggung, atau bokong bayi.

Salmon patches
Tanda lahir ini sering disebut juga sebagai stork bites (gigitan burung bangau).

Pigmented naevy
Tanda lahir ini memiliki warna coklat pucat. Tanda lahir ini juga akan membesar sesuai dengan pertambahan berat badan bayi.

Hemangioma
Tanda lahir ini berbentuk benjolan tidak beraturan, dan memiliki warna merah. Merupakan jenis tanda lahir yang sering dijumpai pada bayi perempuan, dan umumnya muncul pada ras Kaukasia. Hemangioma dapat membesar hingga ukuran ibu jari orang dewasa hingga bayi berumur 18 bulan. Setelah itu, akan mengempis dan memudar dalam waktu 3 hingga 10 tahun. Jika Hemangioma mengganggu karena menutupi mata sehingga dapat mengganggu pengelihatan, sebaiknya segera hubungi dokter Relaktasi Dengan Menggunakan Alat Bantu Relaktasi tidak terbatas waktu, dan dapat dilakukan oleh wanita yang sudah bertahun-tahun lamanya tidak menyusui.
Relaktasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu. Relaktasi dapat dilakukan dengan menggunakan selang nasogastrik atau selang plastik halus lainnya, serta cangkir untuk wadah susu. Jika tidak ada selang yang sangat halus, gunakan selang terbaik yang tersedia. Bagaimana caranya? Buatlah lubang kecil pada kedua sisi selang. Siapkan pula wadah dan susu (ASI perah atau susu formula) yang telah diisi dengan sejumlah susu yang dibutuhkan bayi untuk satu kali pemberian. Letakkan salah satu ujung selang pada puting Anda, sehingga bayi menyusu di payudara dan selang secara bersamaan. Rekatkan selang di tempatnya pada payudara. Letakkan ujung selang yang lain di dalam secangkir susu. Buat sebuah simpul pada selang jika selangnya terlalu besar, atau memasang penjepit kertas pada selang, atau menjepitnya dengan jari. Cara ini akan mengendalikan aliran susu sehingga bayi tidak selesai menyusu terlalu cepat. Kontrol aliran susu, sehingga bayi menyusu selama kurang lebih 30 menit setiap kali, jika mungkin. Anda dapat mengatur peletakkan wadah susunya. Jika Anda ingin susu mengalir lebih cepat, Anda dapat meninggikan wadah. Jika Anda ingin susu mengalir lebih lambat, maka lakukanlah hal sebaliknya. Biarkan bayi menyusu kapan saja ia mau. Bukan hanya ketika ibu sedang menggunakan alat bantu saja. Anda harus membersihkan dan mensterilkan selang dan wadah untuk meletakkan susu setiap kali menggunakannya.

------------------------------
dari berbagai sumber