TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Showing posts with label ibu. Show all posts
Showing posts with label ibu. Show all posts

Wednesday, August 4, 2010

Bagaimana Cara Agar Bayi Dapat Menyusu?

Beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar bayi dapat menyusu antara lain:

Menggunakan syiringe (spuit atau semprit)

Gunakan semprit ukuran 5 ml atau 10 ml. Pasang sepotong selang halus ke adaptornya, kira-kira sepanjang 5 cm. Sebagai contoh, sepotong irisan dari selang halus, mencakup ujung adaptor dari selang tersebut. Anda dapat mengukur sejumlah susu untuk sekali pemberian dalam sebuah cangkir kecil. Isilah semprit dengan susu dari cangkir. Letakkan ujung selang ke sudut mulut mulut bayi, dan dengan perlahan tekan susu keluar sementara bayi menyusu pada payudara. Isi ulang semprit dengan susu, dan teruskan hal tersebut hingga bayi selesai diberi makan. Cobalah untuk melakukan hal ini selama 30 menit (sekitar 15 menit untuk tiap payudara). Anda juga dapat meneteskan susu ke payudara. Caranya : teteskan ASI perah ke payudara dan puting, menggunakan sendok atau pipet / dropper atau cangkir kecil. Atur posisi bayi pada payudara sehingga ia bisa menjilat tetesan susu. Dengan perlahan, masukkan puting ke dalam mulutnya, dan bantu bayi melekat pada payudara. Cara ini mungkin perlu diteruskan ini selama 3 hingga 4 hari sebelum bayi dapat menyusu dengan kuat.

Bayi Dalam 1 Jam Pertama Hidupnya Bayi yang berumur kurang dari satu jam sidah memiliki survival instinct. Hal ini diketahui karena tidak sampai satu jam setelah kelahiran, tanpa dibantu oleh siapapun, bayi tersebut berhasil menemukan puting susu ibunya, dan melahap ASI. Menurut ahli, pada jam pertama bayi dilahirkan, ia memiliki insting untuk membawanya mencari puting susu ibunya. Perilaku bayi ini dikenal sebagai inisiasi menyusui dini (IMD), yaitu perilaku bayi yang menyusui langsung setelah ia dilahirkan.

Banyak manfaat melakukan inisiasi dini, antara lain :

1. ASI pertama yang didapatkan bayi dari payudara ibu mengandung kolostrum (cairan khusus yang berwarna putih kekuningan). Kolostrum mengandung sejumlah anti bodi, yang disebut sebagai secretory immunoglobulim A (IgA). Kolostrum berfungsi sebagai anti bodi alami untuk perlindungan agar bayi tidak mudah sakit.

2. Dengan melakukan inisiasi, proses melakukan ASI ekslusif lebih mudah karena ibu lebih mudah terstimulus dalam menyusui. Bayi yang menyentuh dada ibu membuat ibu mendapat rangsangan sensorik yang kemudian memerintah otak untuk memproduksi hormon oksitosin dan prolaktin.

3. Bayi yang diberi kesempatan menyusui dini, masa menyusunya dua kali lebih lama dibandingkan yang tidak inisiasi.

4. Bayi yang dibiarkan berkontak langsung dengan ibunya akan mengalami penurunan hormon stress sehingga bayi menjadi lebih tenang. Pernafasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Sebaliknya, bayi yang dipisahkan dengan bayi saat lahir akan meningkatkan 50% hormon stres, sehinggga kekebalan dan daya tahan tubuhnya menurun.

5. Kematian bayi di bawah umur 28 hari dapat diselamatkan.

Namun banyak yang belum mengetahui bahwa inisiasi dini perlu dilakukan. Banyak rumah sakit yang belum melakukan hal tersebut. Ibu berhak meminta kepada dokter atau bidan yang menangani persalinan agar proses inisiasi dini dilakukan.


Untuk melakukan inisiasi, dilakukan beberapa tahap, si antaranya :

1. Ajak suami atau keluarga untuk mendampingi saat proses persalinan tiba.

2. Usahakan tidak menggunakan obat kimiawi dalam menolong ibu yang melahirkan.

3. Ibu diperbolehkan untuk menentukan cara dan posisi melahirkan.

4. Keringkan bayi secepat mungkin, tanpa menghilangkan vernix pada kulit bayi.

5. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada atau di perut ibu. Selimuti keduanya. Jika perlu, pakaikan topi pada bayi.

6. Biarkan bayi mencari sendiri puting susu ibunya. Ibu dapat merangsang bayi dengan melakukan gerakan lembut. Ibu boleh mendekatkan puting pada bayi, namun jangan memaksakan.

7. Biarkan bayi berada dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibu hingga proses menyusui pertama selesai.

------------------------------

dari berbagai sumber

Bercak Biru Pada Bayi

Pada tubuh bayi yang baru lahir biasanya terdapat bercak berwarna biru kehitaman atau merah. Bercak itu disebut dengan tanda lahir (birthmark). Tanda ini muncul akibat sekumpulan pembuluh darah kecil yang tumbuh terlalu banyak di bawah kulit, dan hampir semua dapat hilang dengan sendirinya. Jenis-jenis tanda lahir (birthmark), antara lain sebagai berikut :

Port Wine stains
Tanda lahir ini berwarna merah atau merah muda. Tanda lahir ini muncul karena disebabkan oleh pembuluh rambut yang membesar di dalam kulit.

Strawberry marks
Pada mulanya, tanda lahir ini muncul sebagai titik merah kecil yang tidak jelas terlihat, namun tumbuh menjadi lebih besar ketika bayi memasuki bulan pertamanya.

Mongolian spot
Tanda laghir ini sering dijumpai pada bayi-bayi Asia. Tanda lahir ini memiliki warna biru kehitaman, dan sering muncul di daerah lengan, punggung, atau bokong bayi.

Salmon patches
Tanda lahir ini sering disebut juga sebagai stork bites (gigitan burung bangau).

Pigmented naevy
Tanda lahir ini memiliki warna coklat pucat. Tanda lahir ini juga akan membesar sesuai dengan pertambahan berat badan bayi.

Hemangioma
Tanda lahir ini berbentuk benjolan tidak beraturan, dan memiliki warna merah. Merupakan jenis tanda lahir yang sering dijumpai pada bayi perempuan, dan umumnya muncul pada ras Kaukasia. Hemangioma dapat membesar hingga ukuran ibu jari orang dewasa hingga bayi berumur 18 bulan. Setelah itu, akan mengempis dan memudar dalam waktu 3 hingga 10 tahun. Jika Hemangioma mengganggu karena menutupi mata sehingga dapat mengganggu pengelihatan, sebaiknya segera hubungi dokter Relaktasi Dengan Menggunakan Alat Bantu Relaktasi tidak terbatas waktu, dan dapat dilakukan oleh wanita yang sudah bertahun-tahun lamanya tidak menyusui.
Relaktasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu. Relaktasi dapat dilakukan dengan menggunakan selang nasogastrik atau selang plastik halus lainnya, serta cangkir untuk wadah susu. Jika tidak ada selang yang sangat halus, gunakan selang terbaik yang tersedia. Bagaimana caranya? Buatlah lubang kecil pada kedua sisi selang. Siapkan pula wadah dan susu (ASI perah atau susu formula) yang telah diisi dengan sejumlah susu yang dibutuhkan bayi untuk satu kali pemberian. Letakkan salah satu ujung selang pada puting Anda, sehingga bayi menyusu di payudara dan selang secara bersamaan. Rekatkan selang di tempatnya pada payudara. Letakkan ujung selang yang lain di dalam secangkir susu. Buat sebuah simpul pada selang jika selangnya terlalu besar, atau memasang penjepit kertas pada selang, atau menjepitnya dengan jari. Cara ini akan mengendalikan aliran susu sehingga bayi tidak selesai menyusu terlalu cepat. Kontrol aliran susu, sehingga bayi menyusu selama kurang lebih 30 menit setiap kali, jika mungkin. Anda dapat mengatur peletakkan wadah susunya. Jika Anda ingin susu mengalir lebih cepat, Anda dapat meninggikan wadah. Jika Anda ingin susu mengalir lebih lambat, maka lakukanlah hal sebaliknya. Biarkan bayi menyusu kapan saja ia mau. Bukan hanya ketika ibu sedang menggunakan alat bantu saja. Anda harus membersihkan dan mensterilkan selang dan wadah untuk meletakkan susu setiap kali menggunakannya.

------------------------------
dari berbagai sumber

Kenali Temperamen Bayi Anda

Setiap bayi memiliki temperamen khas yang ia bawa sejak lahir. Membedakannya memang tidak mudah. Karena jika dilihat secara sepintas, umumnya reaksi bayi terbatas, contohnya tertawa, menangis, atau diam. Diperlukan ketelitian khusus untuk mengetahui kerewelan si kecil disebabkan keunikannya sebagai bayi atau karena ia tidak enak badan. Sejak si kecil berusia 6 bulan, keunikannya bertambah dengan semakin berkembang temperamennya. Ada bayi yang tenang dan dingin, sensitif terhadap rangsangan sehingga ia mudah sekali rewel, ada yang aktif dan tidak bisa diam, mudah bergaul, mudah tertawa, ada juga bayi yang sangat mengetahui apa yang diinginkannya. Temperamen merupakan sebuah aspek karakter yang menyelubungi seseorang secara umum, yang dibentuk oleh kecenderungan-kecenderungan pola-pola khusus reaksi emosional, perubahan suasana hati, dan tingkat kepekaan yang dihasilkan rangsangan. Temperamen juga bisa dilihat sebagai reaksi seseorang terhadap respons lingkungannya. Temperamen umumnya diperoleh seseorang melalui orang tuanya dengan cara diturunkan, juga dipengaruhi lingkungan sekitar.

Untuk mengetahui kecenderungan temperamen bayi, Anda dapat mengklasifikasikannya dengan melihat kecenderungannya dengan menjawab :

1. Apakah ia mudah beradaptasi dengan lingkungannya?

2. Seberapa aktif ia secara fisik?

3. Apakah anak mudah terusik?

4. Apakah ia memiliki kecenderungan positif? Atau negatif?

Ada beberapa bayi yang tidak menunjukkan kecenderungan ke salah satu kategori tersebut, namun ia memiliki gabungan dari beberapa temperamen. Namun Anda harus memperhatikan juga apakah ia rewel karena situasi yang tidak menyenangkan untuknya, contohnya udara yang terlalu panas, lapar / haus, atau tidak enak badan. Jika si kecil menunjukkan kerewelan yang terlalu sering, periksakanlah ia pada ahli. Siapa tahu ia mengalami gangguan serius pada kesehatannya. Perlu kesabaran ekstra dalam menghadapi temperamen bayi. Sering-seringlah mengajaknya bicara dengan menyentuhnya secara lembut. Peluk dan gendonglah ia dengan santai. Ingatlah selalu bahwa bayi peka terhadap emosi kedua orang tuanya. Oleh karena itu, Anda dan pasangan harus kompak dan selalu bekerja sama dalam menghadapi bayi-bayi yang dianggap sulit. Pada umumnya temperamen bayi tidak mudah diubah, namun kesabaran Anda dalam menghadapinya dapat mengurangi presentase temperamen si kecil yang sulit

Jenis-Jenis Temperamen Bayi

Setiap bayi adalah unik, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Demikian pula dengan temperamennya.

Beberapa jenis temperamen bayi dan kiat-kiat yang dapat Anda lakukan :

1. Pendiam

Bayi yang digolongkan ke dalam temperamen pendiam tidak terlalu banyak tingkah, sangat kalem. Ia tidak sulit untuk disuapi atau dimandikan. Jika menangis, ia mudah sekali ditenangkan. Memiliki bayi yang bertemperamen seperti ini menyenangkan namun umumnya lambat dalam tahap perkembangannya dibandingkan bayi-bayi lainnya. Cobalah untuk sering memberikan stimulasi berupa nyanyian, cerita, ataupun mainan yang dapat merangsang gerak motoriknya.

2. Aktif

Bayi yang memiliki temperamen aktif sangat akyif sejak ia bangun hingga menjelang tidur. Mereka hanya perlu sedikit tidur, lalu energinya kan penuh seperti semula. Ia akan memainkan semua hal yang menarik perhatiannya, dan menjadi rewel jika ia merasa bosan. Bayi yang memiliki temperamen seperti ini umumnya memiliki kematangan fisik di atas bayi-bayi seusianya. Karena sulit dilarang untuk melakukan suatu kegiatan, buatlah lingkungan yang aman untuk dijelajahi.

3. Tergantung

Bayi Anda tergantung pada kehadiran orang lain. Ia akan protes jika Anda meletakkannya dalam box sendirian. Semua aktifitas akan dilakukannya dengan mudah jika ada Anda di dekatnya. Sepajang ada yang menemani, maka ia akan makan, main, atau tidur dengan mudah. Namun jika ia tidak melihat Anda, ia akan rewel. Cobalah membuat bayi yang memiliki temperamen ini menjadi mandiri, sehingga ia dapat berpisah dengan Anda. Meski awalnya ia akan rewel, namun ia akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan orang yang menggantikanm posisi Anda dalam merawatnya.

4. Ceria

Bayi yang memiliki jenis temperamen seperti ini mudah dibedakan dari bayi-bayi lainnya karena ia memiliki ekspresi yang selalu tersenyum dan tertawa. Jika melihat orang lain, bayi yang memiliki temperamen seperti ini umumnya akan menggerakkan tangan dan kakinya, seolah-olah hendak menyapa. Bayi ini umumnya akan tumbuh menjadi anak yang mudah bergaul dan disenangi temantemannya. Untuk mengimbanginya, kenalkanlah pada kegiatan yang lebih tenang, misalnya mendengarkan musik sendirian, agar ia terbiasa sendiri.

5. Tahu yang ia mau

Bayi seperti ini umumnya tahu benar apa yang diinginkannya, bahkan sejak ia dilahirkan. Jika ia tidak ingin tidur, Anda akan kesulitan menidurkannya. Begitu pula dengan aktivitas yang tidak diinginkannya. Jika Anda memaksanya, ia akan rewel (memprotes) berjam-jam tanpa lelah. Untungnya, anak-anak ini biasanya berubah menjadi anak yang lebih mudah ketika ia sudah dapat diajak berkomunikasi dan bernegosiasi. Ketika iia masih bayi, yang dapat Anda lakukan adalah mengenali kebutuhan dan memberikan rutinitas yang sama setiap harinya. Kegiatan yang terprediksi dari waktu ke waktu sangat dibutuhkan untuk mengimbangi kebutuhannya

---------------------------------

dari berbagai sumber

Posisi tidur Bayi

Banyak ibu yang biasa menidurkan bayinya yang baru lahir dengan posisi tengkurap karena khawatir si kecil tersedak saat muntah atau gumoh. Kekhawatiran tersedak ini ternyata tetap tidak memberi alasan cukup kuat untuk menengkurapkan bayi. Sebab, kalaupun mereka gumoh, tidak akan ada komplikasi serius yang timbul, begitu indikasi dari sebuah riset baru. Posisi telentang sudah sering disarankan untuk mengurangi risiko sindroma kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS). Namun menurut para periset, masih cukup banyak staf rumah sakit yang ragu menidurkan bayi telentang karena rasa khawatir. Tetapi selama ini belum ada studi yang memerhatikan berapa sering bayi gumoh ketika ditelentangkan dan apakah gumoh itu menyebabkan konsekuensi serius. Karenanya untuk menyelidiki hal ini, Dr. May Anne Tablizo, dari Children’s Hospital Center California di Madera, AS dan koleganya meminta staf perawat mencatat berapa sering gumoh terjadi selama 24 jam usia pertama, posisi tidur bayi ketika itu dan konsekuensi klinisnya. Hal-hal ini dicatat dari 3.240 bayi cukup bulan yang sehat di kamar perawatan bayi pada dua rumah sakit. Diketahui hampir dari 97% bayi tidak gumoh selama tidur, bagitu dilaporkan tim ini pada the Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine dari 142 kejadian gumoh yang diamati, 130 terjadi ketika bayi tidur telentang. 55% dari kejadian ini tidak memerlukan intervensi dan 37% hanya memerlukan alat penghisap sederhana. Kabar baiknya, tidak ada kejadian gumoh yang dihubungkan dengan efek buruk kesehatan apapun yang serius.

Pastikan Bayi Tidur Dengan Aman

1. Bayi berusia antara 2 bulan sampai 4 bulan paling rentan terhadap SIDS. Karena itu perhatikan agar tidur bayi selalu aman. Selalu tidurkan bayi telentang, baik siang maupun malam. Posisi ini terbukti paling aman.

2. Letakkan bayi pada permukaan rata yang tidak terlalu empuk. Pasang seprai atau alas dengan cermat agar tidak mudah lepas.

3. Jauhkan obyek seperti boneka dan selimut dari area tidur bayi. Jangan gunakan bantal, selimut, dan jauhkan benda-benda lain dari wajah bayi.

4. Jangan merokok di sekitar bayi

5. Jangan biarkan bayi terlalu’hangat’. Jangan terlalu berlebihan dalam ’membuntal’ bayi ketika tidur. Ingatlah jika suhu ruangan cukup nyaman untuk yang berpakaian tipis, begitu juga untuknya.

6. Jika khawatir kepala bayi akan peyang jika terlalu sering tindur terlentang, tengkurapkan bayi saat bangun dan ada yang mengawasi. Atau sesekali ubah posisi kepala saat bayi tidur telentang. Letakkan bantal berbentuk donat jika perlu

-------------------------------

dari berbagai sumber

Alergi Makanan pada Bayi

Pada kenyataannya, kasus alergi makanan pada bayi tidaklah terjadi sesering yang diduga. Karena setelah si kecil dipastikan secara klinis, hanya 2 hingga 6% dari mereka yang benar-benar menderita hipersensitivitas terhadap makanan, demikian dilaporkan di Journal of Allergy and Clinical Immunology. Membatasi akses anak terhadap beragam makanan justru dapat membuatnya kekurangan asupan nutrisi penting pada periode pertumbuhan emas 1 sampai 3 tahun.

Gejala alergi termasuk rash atau ruam kulit, sesak napas, keram perut dan mual. Reaksi ini bisa muncul dalam hitungan menit setelah mengonsumsi makanan pemicunya. Beberapa penderita alergi makanan bahkan dapat mengalami reaksi ekstrim yang disebut anafilaksis.

Alergi makanan disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap protein yang terkandung dalam jenis-jenis makanan tertentu, umumnya telur, susu, ikan, kacang, gandum atau kedelai.Untuk menghindari pencetus alergi, harus jeli dalam pemilihan makanan kemasan / label makanan. Ada beberapa istilah misalnya albumin, sebanarnya artinya telur. Sementara kasein sama saja dengan susu. Perasa makanan juga kerap disebut natural flavors, tanpa menyebutkan secara rinci bahan yang terkandung di dalamnya. Sementara stabillzer biasanya mengandung sedikit susu. Risiko alergi makanan pada bayi dapat dikurangi dengan peran aktif ibu yaitu memberi ASI eksklusif selama 6 bulan penuh. Tidak diperkenankan mengenalkan makanan tambahan apapun pada periode ini, terlebih susu formula berbahan dasar sapi serta produk-produk turunan susu. Dari penelitian menyebutkan bahwa mengenalkan makanan padat pada usia terlalu dini, yaitu 4 bulan pertama kehidupan anak, dihubungkan dengan peningkatan risiko alergi hingga usia 10 tahun. Memperkenalkan makanan harus satu persatu dan makanan padat harus dikenalkan dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Jangan langsung memberi bayi campuran beberapa jenis bahan makanan. Sebab akan sulit diketahui bayi alergi terhadap bahan makanan apa. Waktu yang tepat dalam memperkenalkan makanan potensial alergi yaitu setelah dokter menganalisa risiko alergi bayi berdasarkan riwayat keluarga, sang buah hati harus menunggu sampai usia 12 bulan untuk diberikan susu sapi dan produk turunannya. Kemudian pada usia 24 bulan, ia mulai boleh mencicipi telur ayam. Sedangkan dalam memperkenalkan kacang-kacangan dapat menunggu sampai anak menginjak usia 36 bulan, seperti kacang tanah maupun kacang mede. Untuk amannya pemberian seafood dan ikan juga pada usia 36 bulan.

Seperti halnya ASI atau air susu ibu, segala sesuatu yang alami memang lebih baik karena diracang oleh Sang Pencipta. Demikian pula dengan Air Susu Ibu (ASI). Bayi yang dilahirkan melalui operasi cesar ternyata menghadapi risiko alergi atau intoleransi susu sapi dua kali lipat ketimbang bayi yang dilahirkan secara normal, demikian sebuah laporan dari jurnal Allergy edisi September 2005. Bayi yang dilahir melalui operasi cesar lebih sedikit terpapar pada bakteri maternal. Hal ini berpengaruh terhadap sistem pencernaannya. Akhirnya, system kekebalan tubuh bayi akan bereaksi berlebihan terhadap substansi pemicu alergi seperti telur, ikan dan kacang

Cegah bayi Lahir Prematur

Semakin muda usia kelahiran semakin tinggi pula risiko bayi mengalami berbagai masalah kesehatan. Hal tersebut disebabkan karena fungsi organ tubuhnya belum ”matang” terutama fungsi paru-paru dan saluran pencernaannya.

Upayakanlah agar bayi Anda tidak lahir prematur. Caranya:

1. Periksalah kehamilan secara berkala.

2. Waspadalah terhadap tanda / gejala infeksi di alat kelamin atau di saluran kemih.

Contohnya saja jika Anda mengalami keputihan yang disertai dengan rasa gatal, bau. Adanya gangguan buang air kecil, dan adanya infeksi yang dapat memicu diproduksinya hormon prostaglandin yang dapat menyebabkan rahim kontraksi.

3. Rawatlah dengan baik rongga mulut dan gigi

Kontrollah secara rutin ke dokter gigi, karena gigi berlubang dapat menyebabkan diproduksinya hormon prostaglandin.

4. Rajinlah menjaga pola makan .

5. Pola hidup sehat, seperti menghindari rokok dan alkohol, serta tidak mengkonsumsi obat yang tidak dianjurkan dokter.

6. Jika Anda dan suami melakukan hubungan, lakukanlah dengan ejakulasi terputus,

karena sperma mengandung hormon prostaglandin. Selain itu, wapadai pula gejala yang sering sekali berkaitan dengan kelahiran secara prematur, contohnya saja:

a). Wapadalah jika Anda mengalami lebih dari 5 konstraksi dalam waktu 1 jam.

b). Jika Anda mengalami kram di perut, seperti ketika sedang mengalami haid.

c). Nyeri pada punggung bagian bawah.

d). Tekanan pada dasar panggul yang terjadi secara intensif. Umumnya menimbulkan sensasi untuk mengejan atau buang air besar.

e). Keluar cairan vagina yang berlebihan dari bisanya.

f). Flek darah berwarna terang.

Jika Anda mengalami gejala di atas, hubungi dokter Anda. Umumnya dokter akan meminta Anda untuk:

1. Memperbanyak istirahat dengan posisi menyamping ke kiri. Dengan begitu, selain dapat mengurangi rasa sesak, dan aliran darah / oksigen ke janin lebih lancar.

2. Menganjurkan agar Anda dapat mengkonsumsi cairan lebih banyak agar tubuh tidak dehidrasi. Jika tubuh kekurangan cairan, maka kadar hormon oksitosin (hormon yang merangsang terjadinya kontraksi rahim) dalam darah akaan meningkat.

3. Mengurangi kegiatan fisik yang berat.

4. Mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali kegiatan seksual.

5. Mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat anti kontraksi, atau mungkin juga obat untuk mengatasi infeksi yang mungkin ada.

6. Dirawat di rumah sakit jika obat minum tidak efektif. Dengan begitu, Anda dapat diberikan perawatan secara langsung melalui infus.

-------------------------------

dari berbagai sumber

Redakan Tangis Bayi Dengan ...

Sering rewel dan menangis adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan bayi. Namun tidak jarang situasi yang demikian membuat suasana menjadi heboh. Orangtua cemas, bingung, bahkan dapat menjadikan stres dan frustrasi.

Cari tahu apa penyebabnya

Cari tahulah apa yang menyebabkan bayi Anda menangis. Apakah karena lelah, haus, atau Karena hal lainnya? Perhatikanlah pula penolakannya terhadap kondisi tertentu yang membuat ia merasa tidak nyaman. Umumnya, bayi menangis ketika ia terkejut mendengar suara atau keramaian yang membuatnya takut dan merasa tidak nyaman. Bisa juga karena cahaya yang terlalu terang, atau tekstur makanan tertentu.

Bersikap tenang

Saat bayi rewel dan menangis karena penyebab yang telah Anda ketahui, bersikaplah tenang dalam menghadapinya. Jangan cemas, bingung, atau ikut menangis. Justru di saat inilah ia memerlukan ketenangan dan kesabaran Anda. Jangan lupa bahwa bayi kecil Anda sensitif terhadap apa yang Anda rasakan. Tetaplah tersenyum ketika sedang menggendong, membelai, dan bersenandung. Jika Anda panik, jangan terkejut jika tangisannya semakin menjadi-jadi. Untuk sementara waktu, hindarkanlah bayi dari hal-hal yang menyebabkannya rewel dan menangis. Hal ini dapat membuatnya menjadi tenang kembali.

Membiasakannya dengan situasi yang membuatnya rewel dan seringkali menangis Setelah ia tenang, Anda harus dengan perlahan dan bertahap membiasakannya dengan keadaan yang membuatnya merasa rewel dan sering menangis. Bertujuan agar ia tidak terkejut, takut, atau tidak bertoleransi

terhadap hal-hal yang tidak ia sukai.

Orangtua peka dan sabar

Anda sebagai orangtua harus memiliki kepekaan dan kesabaran dalam menghadapi kerewelan dan tangis bayi. Setiap bayi memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu diperlukan cara penanganan yang berbeda pula. Jangan sampai menyerah dan berhenti memenangkan kerewelan dan tangisannya. Jangan sampai Anda marah, kesal dan melakukan kekerasan seperti membentak, mencubit, bahkan memukulnya. Jika Anda melakukan hal tersebut, bayi dapat menderita stres dan trauma. Meskipun ia belum dapat berbicara, gejala stres dan trauma dapat terlihat pada pola tidur dan pola makannya yang terganggu. Ia juga mudah untuk rewel dan menangis tanpa sebab.

Dukungan dari orang lain

Tidak perlu sungkan meminta bantuan orangtua, saudara, atau pengasuh untuk berbagi mengasuh dan membantu menenangkannya. Tindakan ini perlu dilakukan agar situasi lebih tenang dan lebih rileks.

mengenal Jenis Penyakit yang menyerang pada Bayi

Penyakit kulit Bayi

1. Definisi

Penyakit kulit adalah suatu penyakit yang berhubungan dengan jaringan penutup permukaan tubuh, seperti kulit yang sering terjadi dan bersifat relatif ringan. Meskipun bersifat relatif ringan, apabila tidak ditangani secara serius, maka hal tersebut dapat memperburuk kondisi kesehatan bayi dan anak.

2. Epidemiologi

Penyakit kulit terdapat di seluruh dunia dan dapat menyerang baik laki-laki dan perempuan. Pada beberapa penyakit kulit seperti staphylococcal scalded skin syndrome, laki-laki lebih banyak terserang daripada wanita.

3. Penyebab

Penyebab penyakit kulit, yaitu bakteri (kuman gram positif staphyllococcus, streptococcus ß hemolyticus grup A), virus (Varicella Zoster Virus (VZV)), jamur (dematormikosis, kandidosis) dan infestasi oleh parasit. Selain itu gangguan hormonal, gangguan pigmentasi, kelainan yang didasari alergi-imunologi dan tumor kulit, serta kelainan sistemik yang disertai gejala kulit dapat menyebabkan terjadinya penyakit kulit tersebut. Penyebabnya bisa juga karena higiene kulit bayi kurang terawat.

4. Patofisiologi

Higiene yang kurang dan menurunnya daya tahan tubuh menyebabkan bakteri, virus, jamur dan parasit mudah masuk ke dalam tubuh. Pada penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan virus, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sedangkan pada penyakit kulit akibat infestasi parasit seperti sarcoptes scabiei yang hidup dirambut dan bertelur disana. Siklus hidupnya melalui stadium telur, larva, nimfa dan dewasa. Kelainan kulit yang timbul akibat dari garukan gatal akibat sensitisasai terhadap sekret dan ekskret sarcoptes kurang lebih sebulan setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul, vesikel, urtika, dll. Gerukan dapat menimbulkan erosi, ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder.

Inveksi Kulit akibat Virus

Infeksi Virus

Penyakit kulit yang termasuk infeksi virus yaitu:

1. Cacar Air

Disebabkan Varicella Zoster Virus (VZV). Cacar air berbeda dengan cacar atau infeksi kulit yang disebabkan virus variola. Cacar air ditularkan melalui udara atau berpindahnya isi cairan. Jika masih stadium lenting-lenting isi air, harus dijaga agar lenting-lenting itu tidak pecah. Karena, bila tidak pecah dan diberi obat yang baik, maka akan direabsorbsi oleh tubuh hingga tidak meninggalkan bekas. Bayi/anak yang pernah terinfeksi VZV akan mengalami kekebalan tetapi kekebalan ini sifatnya hanya sebagian. Jadi, suatu saat bayi/anak dapat terinfeksi VZV lagi. Pada infeksi pertama, VZV menyebar melalui aliran darah dan saat penyembuhan virus akan berdiam di simpul saraf. Jika suatu saat bayi/anak tersebut berkontak lagi dengan VZV dan kebetulan kondisi tubuhnya sedang menurun, dapat terjadi infeksi Herpes Zoster (cacar ular). Pada keadaan ini, terjadi reaktivasi VZV dan virus akan keluar dari tempat persembunyian, lalu menyebar mengikuti persarafan kulit yang terkena.

2. Moluskum Kontagiosum (MK)

Penyakit kulit ini cirinya mirip kutil, namun pada Moluskum Kontagiosum permukaan kulit terasa halus, berbeda dengan kutil yang kasar. Isinya seperti jerawat batu tapi lebih gendut, dengan bagian tengah berbentuk agak cekung. Biasanya Moluskum Kontagiosum sulit diketahui awam, bahkan dokter umum pun kadang salah menganalisa. Moluskum Kontagiosum sangat infeksius, jika ada satu, lalu si kecil garuk-garuk, akan menyebar ke mana-mana.

Cara mencegahnya cukup dengan menjaga higiene kulit dan mencegah kontak dengan penderita.


Penyakit Kulit Menular

Infeksius (menular) disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan infestasi oleh parasit. Infeksi Kuman Penyakit kulit karena infeksi bakteri yang sering diterdapat pada bayi disebut pioderma. pioderma disebabkan oleh bakteri gram positif staphyllococcus, terutama S. aureus dan streptococcus atau keduanya. Faktor predisposisinya yaitu higiene yang kurang, menurunnya daya tahan tubuh (mengidap penyakit menahun, kurang gizi, keganasan/kanker dan sebagainya) atau adanya penyakit lain di kulit yang menyebabkan fungsi perlindungan kulit terganggu.

Terdapat beberapa jenis pioderma, yaitu:

1. Impetigo

Impetigo merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh stafilokokus aurea atau kadang-kadang oleh streptokokus dan hanya terjadi pada lapisan kulit jangat. Biasanya tak disertai gejala konstitusi (gejala infeksi pada tubuh manusia seperti demam, nyeri, lesu,dan lainnya). Pada kulit penderita terlihat lepuh dan gelembung yang berisi cairan. Penyakit ini mudah menular pada anak lain atau dirinya sendiri.

Impetigo ada 2, yaitu :

• Impetigo krustosa/kontagiosa (istilah awamnya, cacar madu) merupakan kelainan yang terjadi di sekitar lubang hidung dan mulut. Ciri-cirinya, yaitu kemerahan kulit dan lepuh yang cepat memecah sehingga meninggalkan keropeng tebal warna kuning serupa madu. Bila keropeng dilepaskan, terlihat luka lecet di bawahnya.

• Impetigo bulosa/vesiko bulosa (cacar monyet atau cacar api) yang sering terjadi di ketiak, dada, dan punggung. Ciri-cirinya yaitu kemerahan di kulit dan gelembung-gelembung (seperti kulit yang tersundut rokok hingga dikenal dengan cacar api), berisi nanah yang mudah pecah. Cacar api sangat mudah menular dan berpindah dari satu bagian kulit ke bagian lain. Jika terjadi pada bayi baru lahir, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Kelainan ini dapat disertai demam dan menimbulkan infeksi serius.

2. Folikulitis

Infeksi ini mengenai folikel rambut. Ciri-cirinya berupa bintil padat atau bintil bernanah yang kemerahan dengan rambut di tengahnya. Biasanya sering ditemukan pada tungkai bawah.

3. Furunkel atau Bisul

Adalah radang pada folikel yang meluas ke jaringan di sekitar folikel rambut. Ciri-cirinya, yaitu di kulit akan terlihat benjolan kemerahan dengan mata di bagian tengah yang dapat melunak menjadi abses. Kelainan terutama terjadi di daerah yang sering mengalami gesekan dan banyak berkeringat seperti ketiak, bokong, leher, dada, dan paha. Biasanya terdapat keluhan rasa nyeri, apalagi bila kelainan terjadi di dasar yang keras misalnya di hidung atau liang telinga luar.

4. Abses Multipel Kelenjar Keringat

Merupakan infeksi di kelenjar keringat. Faktor predisposisinya yaitu daya tahan tubuh yang menurun dan banyak berkeringat. Kelainan ditandai benjolan seperti kubah di daerah yang banyak berkeringat seperti dada, punggung atas, kepala bagian belakang, bokong, dan lainnya.

5. Erisipelas dan Selulitis.

Erispelas adalah infeksi pada kulit yang umumnya didahului oleh luka atau trauma, baik nyata maupun mikroskopis. Pada bayi umumnya terjadi di pusar. Ciri-cirinya, yaitu di kulit terlihat kemerahan berbatas tegas, disertai gejala berupa demam dan kelesuan. Sementara selulitis merupakan kelanjutan erisipelas. Bedanya, pada selulitis, radang meluas sampai ke jaringan di bawah kulit.

6. Staphylococcal scalded skin syndrome

Merupakan infeksi kulit oleh staphylococcus aureus galur tertentu dengan ciri yang khas berupa epidermolisis. Pada umumnya terdapat demam tinggi disertai infeksi di saluran napas bagian atas. Kelainan kulit awalnya berupa eritema yang timbul mendadak pada muka, leher ketiak telapak tangan dan kaki serta lipat paha, kemudian menyeluruh dalam waktu 24-48 jam.

Penyakit Tidak Menular

Noninfeksius

Noninfeksius berupa kelainan akibat gangguan hormonal, gangguan pigmentasi, kelainan yang didasari alergi-imunologi dan tumor kulit, serta kelainan sistemik yang disertai gejala kulit.

Eksim Popok

Eksim popok adalah kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup popok. Penyakit ini umumnya timbul pada lipatan-lipatan kulit paha, di antara kedua pantat, dan dapat timbul di bagian kulit lain. Bagian yang tertutup popok mudah mengalami peradangan karena kulit menjadi hangat dan lembab, peka terhadap bakteri serta senyawa yang dapat mengiritasinya. Eksim popok juga dapat muncul karena adanya zat-zat tajam, yang biasanya ada di dalam feces bayi, yang menimbulkan peradangan di sekitar anus. Bercak ini umumnya terjadi bila si bayi diare.

Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik dapat disebut juga eksema konstitusional, aksema fleksural, neurodermatitis diseminata, prurigo besnier. Penyebabnya yaitu terdapat stigmata atopi (herediter) pada bayi berupa rinitis alergi, asma bronkial, hay fever, alergi terhadap berbagai alergan protein, reaksi abnormal terhadap perubahan suhu dan ketegangan. Penyakit ini biasanya sangat gatal, kulit terlihat kemerahan dan terdapat gelembunggelembung kecil berisi cairan jernih. Bila pecah akan tampak basah kemudian mongering dan menjadi koreng kekuningan atau kehitaman. Eksim ini terdapat pada kulit daerah tertentu sesuai dengan usia anak. Misalnya pada bayi banyak ditemukan di daerah pipi yang berkontak dengan payudara, secara salah sering disebut eksema susu, sedangkan pada anak di daerah lekukan lengan dan kedua lekukan lutut. Di luar daerah tersebut kulitnya kering dan bersisik.

Biang Keringat

Biang keringat merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang keringat timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup pakaian. Gejalanya yaitu rasa gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung berair kecilkecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan berkeringat.

Kekebalan Buatan

Imunisasi

Banyak hal yang mempengaruhi kesehatan bayi. Selain konsumsi makanan dan minuman yang penuh nutrisi yang baik akan perkembangan gizi, istirahat, dan cukup mendapatkan kasih sayang, bayi juga membutuhkan imunisasi yang dapat melindungi bayi dari penyakit-penyakit berbahaya. Imunisasi yang diberikan kepada bayi dapat membentuk sistem kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi hingga nanti tumbuh dewasa. Pemberian imunisasi biasa diadakan di Rumah Sakit bagian anak atau Posyandu yang diselenggarakan oleh kelompok ibu-ibu rumah tangga di puskesmas-puskesmas terdekat.

Seorang ibu harus memperhatikan jadwal-jadwal pemberian imunisasi dan pada umur berapa imunisasi tersebut diberikan pada bayi. Informasi mengenai imunisasi dapat diperoleh di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat. Bayi yang baru lahir hingga berumur 1 minggu harus mendapatkan imunisasi BCG sesegera mungkin untuk menghindari tertularnya penyakit TBC.

Sedangkan bayi yang berumur 3 bulan memperoleh imunisasi polio 1, 2, dan 3 dan diberikan dengan jarak masing-masing 1 minggu. Imunisasi polio diberikan bersamaan dengan DPT yang dapat melindungi bayi dari penyakit Tetanus.

Menginjak usia 9 bulan, bayi harus diimunisasi campak. Imunisasi ini berguna sebagai pencegah bayi terkena penyakit cacar berulang, artinya deengan diimunisasi campak, seorang bayi hanya akan terkena penyakit cacar sekali seumur hidupnya. Saat bayi berumur 1 tahun, semua imunisasi tersebut diulang kembali sekali lagi dengan jarak pemberian sama persis seperti sebelumnya.

Pemberian imunisasi pada bayi juga harus didukung dengan peningkatan gizi makanan sehingga daya tahan dan sistim kekebalan tubuh bayi sangat kuat. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah timbulnya demam pada bayi yang baru saja diimunisasi. Ibu tak perlu kuatir tentang hal ini, cukup berikan obat penurun panas sesuai dengan anjuran dokter atau kompres hingga demam bayi anda turun. Bila panas tidak turun dalam 3 hari, barulah bawa bayi anda ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Posyandu dan rumah sakit poli anak biasanya juga memberikan layanan pantauan kesehatan bayi anda saat mengadakan imunisasi. Pemantauan tersebut berdasarkan berat badan dan panjang bayi yang tertulis dalam grafik hijau di Kartu Menuju Sehat (KMS). Anda dapat mendiskusikan masalah dan juga mendapatkan informasi serta solusi untuk mengatasi permasalahan yang timbul. Kartu Menuju Sehat ini digunakan untuk memantau bayi dari lahir hingga berumur 5 tahun. Penyakit yang umum pada bayi dan penanganannya. Sama seperti manusia dewasa, bayi juga bisa terkena sakit.

Seorang ibu harus dapat mengenali ciri-ciri penyakit yang sering diderita bayi karena bayi tidak dapat memberitahu apa yang dirasakannya. Biasanya bila merasakan sakit, bayi akan menangis lebih sering dan rewel serta tidak mau makan. Tak perlu panik, coba periksa dulu apakah bayi menderita penyakit ringan

seperti di bawah ini.

Penyakit yang sering diderita oleh bayi adalah masuk angin.

Hal ini bisa terjadi karena bayi terlalu lama diletakkan di lantai atau terlalu lama terkena angin di luar ruangan. Selain sering menangis, ciri-ciri yang gampang dikenali adalah perut yang kembung. Berilah obat gosok seperti minyak telon supaya bayi merasa hangat dan angin di dalam tubuh bayi cepat keluar. Berikan pakaian yang hangat dan nyaman dan selimut yang tebalnya cukup supaya bayi tidak lagi masuk angin.

Bayi juga sering terkena gatal-gatal dan biang keringat.

Hal ini sebenarnya sangat wajar karena kita tinggal di negara yang beriklim tropis. Namun bila hal itu terjadi terlalu sering, anda harus lebih memperhatikan kebersihan baik kulit ataupun baju bayi anda karena biang keringat muncul karena bayi sering dibiarkan dalam keadaan basah. Kulit bayi yang terkena susu juga harus dilap sesegera mungkin. Untuk menghilangkan biang keringat yang muncul anda dapat menaburkan bedak gatal ke area biang keringat terus menerus hingga biang keringat tersebut hilang. Mandikan juga bayi 2 kali sehari untuk menjaga kebersihannya, namun jangan terlalu sering karena bayi dapat terkena masuk angin.

Ganti juga popok yang basah dan jangan dibiarkan terlalu lama

Selain dapat menyebabkan gatal, popok basah juga dapat menyebabkan infeksi pada kulit bayi.

Demam juga merupakan penyakit yang sering diderita oleh bayi.

Banyak sekali penyebab demam dan ibu harus dapat mengenali karakteristik demam tertentu. Bayi yang menderita demam setelah diimunisasi cukup diberi obat penurun panas atau cukup dikompres. Biasanya demam akan hilang setelah 1 atau 2 hari. Demam juga dapat muncul pada saat pergantian cuaca. Perubahan suhu yang terlalu mendadak menyebabkan tubuh bayi meresponnya dengan meningkatkan suhu tubuhnya. Demam ini suhunya biasanya tidak terlalu tinggi dan akan hilang dalam 1-2 hari bila ibu segera merespon demam pada bayi dengan tindakan yang tepat seperti menghangatkan bayi dan mengompresnya.

Cara mengompres bayi yang demam dapat dilakukan dengan meletakkan kain basah yang sudah direndam dengan air dingin pada kening bayi dan kain basah yang direndam air hangat pada kaki bayi. Demam juga dapat muncul bila bayi anda keracunan makanan. Waspadai jika panas bayi tidak turun dalam 1-2 hari terutama bila bayi kejang-kejang. Segeralah bawa ke rumah sakit atau dokter anak terdekat untuk pertolongan medis terhadap bayi anda. Konsultasikan pula ke dokter bila bayi anda tidak mau makan. Jangan sampai terlambat mengenali ciri-ciri penyakit yang diderita oleh bayi.


------------------------------------

dari berbagai sumber

Gerak Refleks pada Bayi

Bayi baru lahir punya beberapa refleks penting untuk membantunya menjalani kehidupan baru. Refleks –refleks tersebut ada yang langsung sampai si kecil berusia 3-4 bulan, dan ada pula yang bertahan sampai 2 tahun. Setelah itu, si kecil akan terampil mengatur gerakan tubuhnya.

Apa saja refleks dasar yang penting tersebut?

ROOTING REFLEKS ( mencari puting)

Muncul jika bayi disentuh pipi atau ujung mulutnya. Mulutnya akan membuka dan kepalanya akan menengok kearah sentuhan, seperti mencari sumber makanannya ( ASI). Perlu diwaspadai jika refleks ini tidak ada ketika bayi lahir, dan segera laporkan kedokter.

MENGISAP

Jika langit-langit di mulut bayi tersentuh ( biasanya oleh putting payudara), Ia akan langsung mengisap. Berkonsultasi kedokter, jika refleks ini tidak ada ketika bayi lahir kecuali bayi premature. Bayi premature, biasanya belum mempunyai kemampuan mengisap dengan baik, karena usianya belum matang. Refleks ini biasanya baru sempurna pada usia janin 36 minggu.

MORO

Refleks ini terjadi jika bayi terkejut (karena mendengar suara keras, seperti tangisnya sendiri). Kedua tangan dan kakinya teregang, serta kepalanya tertarik ke belakang sekejap. Kunjungi dokter jika refleks ini belum hilang juga pada usia 6 bulan.

MELANGKAH

Jika bayi dibedirikan ( dipegang pada kedua ketiaknya ) dan kakinya disentuhkan lantai atau meja, ia akan melakukan gerakan seperti melangkah. Silakan kunjungi dokter jika waktu lahir refleks ini tidak terlihat. Dikhawatirkan ada gangguan pada saraf atau otot-otot kakinya.

MENGGENGGAM

Jika telapak tangannya kita sentuh dengan jari, dia akan menggenggam jari kita. Periksakan kedokter jika pada usia 3 bulan refleks ini belum hilang.

BABINSKI

Jika telapak kakinya kita gores dengan ujung jari, maka jari-jari kakinya akan meregang ( tertarik ke belakang ). Periksakan kedokter jika sampai usia 2 tahun refleks ini belum hilang.

TONUS LEHER ASIMETRIK

Ketika bayi dikeringkan dan kepalanya dimiringkan ( misalnya kekiri ) maka lengan kirinya akan meregang lurus sementara siku lengan kanannya akan melipat. Ini bisa disebut sebagai posisi’pagar”. Perlu di waspadai jika refleks ini tidak menghilang juga ketika bayi berumur 6-7 bulan. Jika beberapa refleks itu masih tertinggal pada usia tertentu atau tidak muncul, maka dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui penyebabnya. Langkah pertolongan diberikan sesuai penyebabnya.

Kebanyakan, bayi yang baru lahir memiliki tubuh yang tidak proporsional. Ukuran kepala dan badannya tidak sebanding. Beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk merawat bayi yang baru lahir :

1. Agar kepala berbentuk bulat, atur posisi kepala bayi saat tidur.

2. Bersihkan noda yang berada di kepala bayi dengan minyak atau baby oil. Setelah bersih, Anda dapat membersihkan kepalanya menggunakan sampo anti sabore yang mengandung sulfur.

3. Rangsang mata bayi dengan menggerak-gerakkan mata boneka. Ia cenderung membuka mata lebih lebar ketika sedang digendong tegak.

4. Bersihkan kemaluan bayi dari darah atau lendir dengan kapas basah.

-------------------------------------

dari berbagai sumber

Tips Merawat Bayi Baru Lahir

Jadi orang tua baru bisanya merasa gamang dan seperti tak tahu berbuat apa ketika harus mulai merawat si kecil yang baru lahir. Berikut ini 4 hal utama perawatan bayi baru lahir yang sering membuat orang tua gamang.

Membersihkan Tali Pusat

Benda yang menempel pusar si kecil ini sering membuat kita serba kikuk. Takut merawatnya dan menyakiti bayi. Benda itu adalah sisa tali pusat yang akan lepas dengan sendirinya sekitar 7- 14 hari ( meski ada juga yang sampai hampir sebulan ) setelah bayi lahir. Tak ada yang menakutkan, yang penting bagaimana kita merawat kebersihannya agar terhindar dari infeksi..

Cara benar merawat tali pusat si kecil.

· Usahakan tali pusat dan daerah sekitarnya selalu dalam keadaan kering dan bersih. Tali pusat yang lembab bisa memancing jamur dan infeksi, juga membuat lama terlepas.

· Bila si kecil buang air besar, lepaskan dan lipat popoknya ke arah belakang, sehingga tali pusat terhindar ke arah belakang, sehingga tali pusat terhindar dari kotoran maupun air seni.

· Setiap kali mandi, beri perhatian khusus pada tali pusat.

1. Setelah seluruh tubuh bayi (termasuk bagian tali pusat) dikeringkan dengan handuk lembut, bersihkan sisa tali pusat dengan kapas yang telah dicelup air matang. Lakukan dengan lembut mulai dari pangkal ( bagian yang menempel di perut ) hingga ujungnya.

2. Bungkus dengan kain kasa kering. Tidak perlu mengikatnya, cukup dengan dilipat, agar masih tetap ada udara yang keluar masuk. Selalu pantau kondisi tali pusat. Bila terlihat tanda-tanda iritasi, kemerahan, berdarah atau berbau tak sedap, segera periksakan ke dokter.

Menggunting Kuku

Kuku bayi memang kelihatan mungil, tipis dan lembut. Makanya, banyak orang tua ngeri memotong kuku bayinya, karena takut melukai jari si kecil. Sebenarnya, kuku lebih tahan serangan kuman. Tetapi, kalau kuku selalu dalam keadaan lembap, jamur serta kuman senang bersarang di sana. Belum lagi kalau kebersihannya kurang terjaga, sementara bayi gemar memasukkan jarinya ke mulut yang membuat kukunya terus-menerus lembab. Itu sebabnya, kuku si kecil harus selalu dalam keadaan kering. Perhatikan beberapa hal saat menggunting kuku si kecil.

· Amati selalu panjang kuku si kecil, mengingat pertumbuhan kuku bayi jauh lebih cepat dari orang dewasa.

· Potong atau gunting bila terlihat panjang dan tajam. Meski tipis dan lemah, kuku yang panjang bisa menggores wajah si kecil.

· Potong atau gunting kuku si kecil setelah mandi, karena masih lunak sehingga mudah digunting. Tetapi, kalau bayi anda termasuk yang tak bisa diam, lakukan saat ia tidur lelap di siang hari. Caranya :

1. Gunakan pemotong kuku atau gunting yang dirancang khusus untuk bayi.

2. Sebelum digunakan, tak ada salahnya dibersihkan dulu dengan alkohol 70%.

3. Pegang salah satu telapak tangan si kecil dengan tangan kiri anda (sebaliknya bila anda kidal), lalu lebarkan jarak antar jari-jarinya.

4. Gunting kuku si kecil dengan tangan kanan anda secara perlahan.

5. Bersihkan kotoran yang ada di balik kuku dengan kapas yang dibasahi air hangat.

· Jangan terlalu sering menggunting kuku bayi, karena akan mempermudah terjadinya kerusakan kulit di sekitar kuku.

· Meski sudah super hati-hati, terkadang terjadi juga sedikit luka di kulit bayi saat anda memotong kukunya. Tak perlu panik. Segera bersihkan darah dengan kapas dan beri obat antiseptik. Jika perlu, kenakan sarung tangan.

Membersihkan Telinga.

Membersihkan telinga bayi tidak serumit yang anda duga. Yang penting, anda tetap tenang meski si kecil selalu menggerak-gerakkan kepalanya. Anda tidak perlu memasukkan bola kapas atau kapas berantai ke dalam lubang telinganya. Cukup bersihkan bagian luar serta daun telinga si kecil.

Telinga bayi sebaiknya di bersihkan dengan cara:

· Lakukan bersamaan waktu ia mandi.

· Basahi waslap dengan air hangat dan beri sabun bayi sedikit. Angkat sedikit kepala si kecil, lalu usap daun telinga serta bagian belakang telinganya. Bilas sampai bersih.

· Gunakan kapas bulat atau kapas berantai yang dicelup air hangat, lalu bersihkan bagian luar hingga lubang telinga si kecil, termasuk ceruk-ceruk ( lekukan) pada daun telinganya.

· Keringkan dengan handuk kecil lembut.

Cairan lilin di telinga si kecil sebenarnya normal, bahkan berguna sebagai penghalang masuknya kotoran dari luar. Jadi, tak perlu terlalu dirisaukan, kecuali kotoran itu sampai mengeras dan menutupi lubang telinga si kecil.

Membersihkan Mata.

Adakalanya, mata si kecil terlihat redup dan terdapat kotoran menempel di kelopaknya. Jangan khawatir, mudah kok membersihkannya.

· Bersihkan mata si kecil bersamaan dengan waktu mandinya, atau setiap pagi dan sore hari. Sebelum membersihkan, bersihkan dulu tangan anda agar kalau ada kuman di sana tidak berpindah ke mata si kecil.

· Gunakan kapas bulat yang sudah dicelup air hangat.

· Usapkan perlahan mata si kecil (lakukan dari arah tengah ke luar). Jangan bolak-balik.

· Ganti kapas setiap kali usap. Selain agar kotoran mata yang menempel di kapas tak mengenai matanya lagi, juga agar mata si kecil tidak terkontaminasi kuman dari satu ke mat yan lain.

Terkadang air mata si kecil terus menerus keluar. Hal ini karena ada sumbatan di saluran air mata. Atasi dengan memijat secara halus bagian pangkal hidung si kecil.

Penting diingat! Kalau kotoran mata si kecil tak juga hilang meski selalu dibersihkan, segera bawa ke dokter, karena bisa jadi matanya terinfeksi kuman.

Kelahiran Si Kecil Sejak hamil, semua orang tua sudah pasti membayangkan keadaan bayi mereka ketika lahir. Bagaimana rupanya, apakah ia akan lebih mirip Anda atau pasangan. Dan mungkin saja, bayangan Anda tentang sosok bayi yang baru lahir adalah seperti yang tergambar sempurna seperti yang kerap ditampilkan dalam berbagai media. Kepala bulat, kulit mulus, mata jernih, bahkan wajah yang menarik. Hingga saat kelahirannya, Anda merasa kecewa karena penampilan si kecil saat baru saja dilahirkan tidak seperti yang Anda bayangkan.

Disebabkan karena hormon ibu, pengeluaran hasil sel atau kelenjar aktif, dan faktor eksesi :

1. Kebanyakan, bayi yang baru lahir memiliki tubuh yang tidak proporsional.

Ukuran kepala dan badannya tidak sebanding. Berbeda sekali dengan penampilan anak-anak dan orang dewasa pada umumnya. Perbedaan yang mencolok ini disebabkan oleh titik tengah tinggi badan bayi terletak di pusat, sedangkan pada orang dewasa terletak di bagian kemaluannya.

2. Seluruh tubuh bayi yang baru dilahirkan dilapisi lapisan berwarna putih keruh

Lapisan ini disebut sebagai vernix, berfungsi untuk melindungi bayi dari infeksi saat ia berada di dalam rahim. Akan tetapi, vernix harus dibersihkan setelah bayi dilahirkan agar tidak menjadi sarang kuman.

3. Tubuh bayi yang baru saja dilahirkan terbungkus kulit berwarna sianosis (biru) dan berkeriput.

Keriput disebabkan karena masih sedikitnya jumlah jaringan lemak di bawah kulit. Namun Anda tidak perlu cemas karena keriput akan hilang sesuai dengan bertambah berat tubuh bayi.

4. Bentuk kepala cenderung kerucut, bukan bulat seperti yang Anda bayangkan seperti sebelumnya.

Bentuk seperti ini disebabkan oleh gaya yang bekerja pada saat proses kelahiran, dan juga sebagai akibat dari tulang tengkorak yang tumpang tindih.

5. Mata bayi tampak keluar garis atau juling selama 2 hingga 3 bulan pertama.

Hal ini disebabkan karena pada beberapa saat setelah kelahiran, bayi baru membuka matanya dan melihat lingkungan di sekitar. Ia memiliki

pengelihatan yang baik namun belum begitu fokus.

6. Kelopak mata bayi terlihat bengkak atau menggembung.

Umumnya terjadi akibat bendungan yang muncul karena tekanan jalan lahir.

7. Mata bayi berair

disebabkan karena saluran hidung yang belum sempurna, sehingga mengakibatkan aliran air mata yang diproduksi menjadi tidak lancar. Keadaan seperti ini perlahan dapat diatasi dengan mengurut kulit sepanjang saluran tersebut. Dimulai dari kulit pinggir mata ke arah pinggir hidung bagian bawah.

8. Mata bayi kotor karena kotoran mata.

Kondisi ini mungkin disebabkan karena arah tumbuh bulu mata yang mengiritasi bola mata. Untuk mengatasinya, bulu mata yang menyebabkan iritasi dapat dicabut.

9. Kelamin bayi besar dan membengkak dipengaruhi oleh hormon ibu.

Luka memar dan jaringan alat kelamin yang bengkak disebabkan trauma saat lahir, dan juga proses alami perkembangan alat kelamin.

10. Pada bayi perempuan yang baru saja lahir, bibir vagina bagian luar (labia major) terlihat menggembung saat lahir.

Kulit labia major ini dapat terlihat keriput atau halus. Kadang-kadang muncul hymenal tag (adalah jaringan kecil ayng berwarna merah jambu) tampak menonjol di antara labia major. Namun Anda tidak perlu khawatir karena seiring dengan pertumbuhan kelaminnya, kondisi ini dapat berkurang.

11. Bayi perempuan juga dapat mengeluarkan lendir atau darah selama beberapa hari.

Hal ini tergolong pendarahan menstruasi normal dari rahim bayi. Kondisi yang demikian disebabkan hormon esterogen ibu yang melewati bayi perlahan menghilang.

12. Terkadang pada beberapa bayi ditemukan kelenjar mamae yang dapat membesar dan mengeluarkan ASI.

Hal ini merupakan hal yang wajar jika ditemukan pada bayi laki-laki maupun perempuan. Hal yang seperti ini akan perlahan menghilang.

Sumber : Parents Guide