TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Showing posts with label agama. Show all posts
Showing posts with label agama. Show all posts

Monday, July 26, 2010

Untaian Mutiara Hikmah

Buah dari Kesabaran

“Barangsiapa yang Meninggalkan Sesuatu Karena Allah, Niscaya Allah akan Menggantikan dengan sesuatu yang Lebih Baik Darinya.”

Oleh : Syaikh Ali Hasan Al-Halabi Guru dari guru kami [1] seorang ulama dan sejarawan besar Syaikh Muhammad Raghib At-Tabbakh rahimahullah, menyebutkan kisah ini di dalam bukunya I’lam an-Nubaala bi Taarikh Halaab Ash-Shuhaaba (7/231).

Syaikh Ibrahim Al-Hilali Al-Halabi – seorang ulama yang shalih dan mulia, pergi ke Universita Al-Azhar untuk menuntut ilmu. Ketika menuntut ilmu, dia menjadi sangat miskin dan biasa bergantung pada sedekah. Suatu ketika, beberapa hari telah berlalu dan dia tidak menemukan sesuatu pun untuk dimakan, yang membuatnya menjadi sangat lapar. Maka ia keluar dari kamarnya di Al-Azhar untuk meminta sedikit makanan. Dia menemukan sebuah pintu terbuka yang darinya keluar bau makanan sedap. Maka dia pun melewati pintu dan mendapati dirinya berada di sebuah dapur yang kosong. Disana dia menemukan makanan yang mengundang selera, lalu ia mengambil sendok dan memasukkannya ke dalam makanan, tetapi ketika ia mengangkat sendok tersebut ke mulutnya, dia terdiam sejenak karena kemudian dia menyadari bahwa dia tidak mendapatkan izin untuk memakan makanan tersebut. Maka dia pun meninggalkannya kembali ke kamar asrama Al-Azhar, tetap merasa kelaparan. Tidak sampai satu jam berlalu, salah seorang gurunya, ditemani oleh seorang laki-laki, datang ke kamarnya.
“Orang yang baik ini datang kepadaku untuk mencari penuntut ilmu yang shalih yang akan dinikahkan dengan puterinya, dan saya telah memilihmu untuknya. Bangkitlah dan ikutilah bersama kami ke rumahnya dimana kita bisa melangsungkan pernikahan antara kamu dengan puterinya, dan kamu dapat menjadi bagian dari rumahnya.”
Maka Syaikh Ibrahim pun berusaha bangkit dari tidurnya, mentaati perintah gurunya dan pergi bersama mereka. Dan kemudian mereka membawanya persis ke rumah yang sama, rumah yang dimasukinya dan memasukkan sendok ke dalam makanannya. Setelah dia duduk, sang ayah lalu menikahkan dia dengan anak perempuannya dan kemudian makanan pun dibawa keluar. Itu adalah makanan yang sama yang dia masukkan sendok ke dalamnya sebelumnya, makanan yang dia tinggalkan. Namun kini dia makan darinya: ”Saya menahan diri dari memakannya karena saya tidak mendapatkan izin, namun sekarang Allah telah memberikan makanan ini dengan seizin pemilknya.”
Inilah buah kesabaran, dan akibat dari ketakwaan, sebagaimana Allah berfirman:
“...Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq :2-3)

Namun bagi mereka yang tergesa-gesa, mereka yang tidak membedakan antara kebenaran dan kedustaan, mencari kehidupan dunia fana yang sia-sia- mereka tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kesedihan dan penyesalan dalam hatinya, karena mereka tidak akan pernah mendapatkan kehidupan dunia, dan tidak juga mereka berhasil dalam pencapaian agama.
Hal ini karena mereka lupa – atau mungkin mengabaikan – firman Allah:
“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya.” (QS Az Zumar : 36)

Bagi mereka yang bersabar dan istiqamah dan yang memiliki ketakwaan, mereka akan menguasai kehidupan dunianya dan kemuliaan dan kehormatan bersama Tuhannya pada
hari pengadilan.
Dan Allah berfirman:
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah : 155). Dan Dia berfirman: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az-Zumar : 10)
____________
Catatan kaki:
[1] Penulis merujuk kepada Syaikh Al-Albani, murid dari Syaikh Muhammad Raaghib At-Tabbaakh.
____________________________________________________________________
Aku tidak menangis karena...

D ikisahkan, seorang kakek berusia 70 tahun mengidap sebuah penyakit; dia tidak dapat kencing. Dokter mengabarkan kepadanya kalau dia membutuhkan operasi untuk menyebuhkan penyakitnya. Dia setuju untuk melakukan operasi karena penyakit itu telah menimbulkan sakit yang luar biasa selama berhari-hari.
Ketika operasi selesai, dokter memberikan tagihan pembayaran seluruh biaya operasi. Kakek tua itu melihat pada kuitansi dan mulai menangis. Meihatnya menangis dokter pun berkata kepadanya bila biayanya terlalu tinggi mereka dapat membuat pengaturan lain.
Orang tua itu berkata, ”Aku tidak menangis karena uang itu, tetapi aku menangis karena Allah menjadikanku buang air (tanpa masalah) selama 70 tahun dan Dia tidak pernah mengirimkan tagihan.”
” Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.” (QS Ibrahim [14] : 34)

Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menjelaskan mengenai ayat tersebut di atas:
Allah memberitahukan, bahwa manusia tidak akan mampu menghitung berapa banyak nikmat Al lah, apalagi mensyukurinya.

Disebutkan dalam Shahih Al-Bukhari bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
”Ya Allah bagimu segala puji, pujian yang tidak mencukupi tidak mungkin ditinggal-kan dan selalu dibutuhkan, wahai Rabb kami.”

Dan diriwayatkan dalam sebuah atsar bahwa Nabi Dawud alaihis salam berkata:
“Ya Rabb, bagaimana aku dapat bersyukur kepada-Mu, sedangkan syukurku kepadamu itu adalah nikmat-Mu kepadaku?” Maka Allah berfirman:
”Sekarang engkau telah bersyukur kepadaku wahai Dawud.”

Maksudnya (engkau telah bersyukur) ketika engkau telah mengetahui bahwa engkau tidak dapat memenuhi syukur yang sepatutnya kepada Pemberi nikmat.
Sungguh, jika kita menghitung nikmat-nikmat Allah pada diri, maka takkan sanggup kita menghitungnya. Dan yang seringkali terjadi, kita melupakan nikmat-nikmat itu, dan baru terasa begitu berharga ketika kita kehilangan nikmat tersebut.

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:
”Segala puji bagi Allah yang tidak dapat dipenuhi syukur atas salah satu nikmat yang telah diberikan-Nya itu, kecuali dengan nikmat baru yang harus diyukuri pula.” (tafsir Ibnu Katsir QS Ibrahim : 34)
__________________
dari berbagai sumber

Tuesday, July 20, 2010

Ilustrasi Langkah demi Langkah tentang Meditasi Sufi


Naqshbandi Haqqani Rabita Shareef

by As-Sayed Nurjan Mirahmadi 1

BISMILLAH HIR RAHMAN NIR RAHEEM; ALLAHUMMA SALLI ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN NABEE YIL UMMEE WA ALIHI WA BARIK WA SALLIM

Sasaran dan maksud Muraqabah/Meditasi/Rabita Sharif adalah untuk memperagakan kehadiran terus-menerus ke dalam realitas Shaykh. Semakin seseorang memelihara pelatihan ini, semakin terungkapkan manfa'atnya dalam kehidupan sehari-harinya sampai pada titik dia mencapai tataran nihil dalam hadhirat Shaykh. Orang harus tahu betul
bahwa Shaykh adalah jembatan antara (dunia) ilusi dan benar (nyata = realitas) dan dia berada di dunia ini hanya untuk tujuan itulah. Jadi Shaykh adalah seutas tali (tambang) khas yang diulurkan kepada siapapun yang mencari kebebasan (dari ilusi), karena hanya dia yang dapat memberikan layanan sebagai penghubung (link) antara seseorang yang masih terikat kepada dunia ini dan Hadhirat Ilahi. Agar menjadi nihil dihadapan dan keberadaan Shaykh adalah menjadi nihil dalam kenyataan, dalam Hadhirat
Ilahi, karena memang sesungguhnya disitulah dia berada.

Langkah1
Bayangkan dirimu berada di hadapan Shaykh. Sampaikam salammu. Tutup matamu. Pandanglah melalui Mata Jantung. Jangan mencari wujud muka, hanya Auranya saja, ruhaniah.

Sebagai awal murid dapat memulai praktek Muraqabah ini untuk jangka waktu pendek dari 5 sampai 15 menit, dan secara bertahap menjalaninya menuju jangka waktu yang lebih panjang, bahkan merentang sampai berjam-jam sekali sessi. Yang terpenting adalah bahwa seseorang mempertahankan sebuah praktik yang ta'at azas (consistent) untuk mendapatkan manfa?at praktid. Adalah berlipat kali lebih baik dan bijaksana untuk bertahap pada sessi yang pendek secara harian daripada disiplin dan praktek yang acak. Sebuah upaya kecil yang dilakukan secara ta'at azas akan menghasilkan kemajuan luar biasa dalam waktu (keseluruhan) yang singkat.

Mengulang wudhu dan shalat 2 rakaat.
3x Shahada [ Kalimatu shahada (3 kali): Ashhadu an la ilaha illa-lah, wa ashhadu anna Muhammadan rasulu-lah]
100-200x Istighfar [Astaghfirul lahal ‘Atheem wa atubu ilayh ]
3x Surah Ikhlas [Qul hu Allah hu Ahad Allah hu Samad Lam yalid wal lam ulad wa lam lakon la hul kofuone ahad ]
Fatiha (baca fatiha)]

Minimum 200x mencari dukungan dan kehadiran Mawlana Shaykh (Q):
Madad ya Sayyidi, Madadul-Haq mengulang Dhikr.

Langkah 2
Mata tertutup; mohon izin untuk menyambung cahaya (nur) beliau kepada jantungmu dan cahaya (nur) mu kepada jantung beliau. Bayangkan sebuah kontak dua arah dan kemudian, baca awrad di atas.Ketika seseorang duduk bermeditasi dan menutup matanya, orang itu memfocuskan pikirannya pada satu titik tunggal. Dalam hal ini titik itu biasanya adalah konsep dari mentor spiritualnya, yaitu : dia mem-fokuskan seluruh kemampuan
kesaksiannya memikirkan dengan konsentrasi penuh tentang guru spiritual nya, agar supaya mendapatkan gambaran (image) mentor nya pada layar mental, selama dia masih berada dalam status meditasi itu. Sifat (properties), karakteristik dan potensi yang
terkait dengan sebuah gambaran (image) juga dipindahkan pada layar pikiran ketika gambaran (image) itu terbentuk pada layar mental dan pikiran menerimanya sesuai dengan itu. Sebagai contoh, seseorang sedang memperhatikan api. Ketika gambaran (image) api itu dipindahlan kepada layar pikiran, suhu dan panas api itu terekam oleh pikiran. Seseorang yang hadir dalam sebuah taman menikmati kesegaran dan kesejukan pepohonan dan tanaman dalam taman itu untuk menciptakan gambaran itu semua pada layar pikirannya. Begitu juga ketika gambaran mentor spiritual dipindahkan pada layar pikiran, Ilmu yang Dihadirkan (the Presented Knowledge) yang beroperasi dalam diri guru spiritual, juga ikut dipindahkan dengan gambaran itu dan pikiran murid secara bertahap menyerap (assimilates) hal yang sama.

Langkah 3
Duduk bersimpuh, yang rapi, tetap bersimpuh, mata tertutup, tangan di tempat, mulut tertutup, lidah ditekuk ke atas, napas terkendali, kuping mendengar Quran, Salawat atau suara sendu. Ruang gelap. Meditasi, memikirkan tentang mentor spiritual, sebuah upaya untuk memfokuskan dengan konsentrasi pikiran kita kepada seseorang, sehingga
image nya dapat dipantulkan secara berulang pada layar pikiran kita,(maka) kita terbebaskan dari keterbatasan indera. Makin sering sebutir pikiran di tayangkan pada layar mental, makin jelas pula formasi (pembentukan) sebuah pola dalam pikiran itu. Dan, pola pikiran demikian ini, dalam istilah spiritualitas, disebut ’pendekatan pikiran?. Ketika kita membayangkan mentor spiritual atau ’Shaykh’, sebagai sebuah
hal dari hukum eternal, ilmu Elohistic Attributes yang beroperasi dalam Shaykh dipantulkan pada pikiran kita dengan ulangan yang berkali-kali menghasilkan pencerahan pikiran dari murid dengan cahaya nur yang berfungsi dalam diri Shaykh dan dilimpahkan kepadanya. Pencerahan jantung murid berusaha mencapai tataran atau tahap Shaykhnya. Dalam Sufism, keadaan ini disebut ’Kedekatan’ (nisbat). Cara terbaik dan telah teruji untuk menikmati kedekatan, menurut spiritualitas, adalah hasrat kerinduan dari cinta.
Pikiran Shaykh terus menerus mengirimkan (transfer) kepada murid spiritualnya sesuai dengan kobaran cinta dan rindu akan Shaykh, yang mengalir di dalam diri murid dan ada datang satu saat ketika cahaya nur beroperasi dalam diri Shaikh yang sesungguhnya adalah pantulan Tampilan Indah Ilahi yang dipindahkan kepada murid spiritual itu. Hal ini memungkinkan murid spiritual untuk membiasakan diri dengan Cahaya Gemilang dan Tampilan Indah. Keadaan ini, dalam istilah sufism, disebut ’Menyatu dengan Shaykh (Fana fi Shaikh). Cahaya Shaikh dan Tampilan Indah gemilang yang beroperasi dalam diri Shaykh bukanlah ciri pribadi Shaykh. Sebagaimana halnya murid spiritual, yang dengan perhatian dan konsentrasi penuh dedikasi, menyerap (assimilasi) ilmu dan ciri khas
Shaykhnya, maka Shaykh juga menyerap ilmu dan busana (ciri = attributes) Nabi (s.a.w.) dengan perhatian dan konsentrasi penuh dedikasi pikiran.

Langkah 3a
Posisi duduk : Posisi Teratai (yoga Lotus) adalah oke, Wudu Ritual Wudhu adalah kunci sukses. Kapal Nabi Nuh a.s. melawan banjir kebodohan (cuek). Kebersihan adalah dekat dengan iman (ilahiah). Ingat bahwa bukanlah saya yang menghitung bahwa saya adalah bukan apa-apa, saya dan aku harus melebur kedaalm dia. Shaykh ku, Rasul ku ,menggiring kepada Rabb ku..Dhikr dengan penolakan (laa ilaha) dan pembenaran (illa Allah), dalam
tradisi Shaykh Naqshbandi, mensyratkan bahwa murid (sang pejalan)menutup matanya, menutup mulutnya, menekan giginya, melekatkan lidahnya ke langit-langit mulutnya, dan menahan (mengatur) napasnya. Dia harus membaca dhikr itu melalui jantungnya, dengan penolakan dan pembenaran, memulainya dengan kata LAA ("Tidak"). Dia mengangkat "Tidak" ini dari titik (dua jari) di bawah pusar kepada otaknya. Ketika mencapai otaknya kata "Tidak" mengeluarkan kata ILAHA ("sesembahan"), bergerak dari otaknya ke bahu Kanan, dan kemudian ke bahu Kiri di mana dia menabrak jantungnya dengan ILALLAH ("kecuali Allah"). Ketika kata itu mengenai jantungnya energi dan panasnya menjalar/ memancar ke sekujur tubuhnya. Sang pejalan yang telah menyangkal semua yang berada di dunia ini dengan kata-kata LAA ILAHA, membenarkan dengan kata-kata ILLALLAH bahwa semua yang
ada telah dilenyapkan di Hadhirat Ilahi.

Langkah 3b
Posisi Mulut dan Lidah
Menutup matanya,
Menutup mulutnya,
Menekan giginya,
Melekatkan lidahnya pada
langit-langit mulutnya, dan menahan napas.{ dari saat-ke-saat untuk memperlambat napas dan getaran jantungnya.}
Tangan membawa rahasia yang dahsyat, mereka itu seperti parabola satelit (antene) mu, pastikan bahwa mereka itu bersih dan berada dalam posisi yang semestinya. Jadi ketika kamu memulai dengan tangnmu itu, menggosok-gosoknya, ketika mencucinya dan menggosok gosoknya untuk mengaktifkan mereka, itu adalah tanda dari (angka) 1 dan (angka) 0, dan
kamu sedang mengaktifkan proses kode yang diberikan Allah melalui tangan itu. Kamu mengaktifkan mereka. Mereka memiliki titik sembilan peluru (bullet) yang terdiri dari
keseluruhan sistem, seluruh tubuh. Ketika engkau menggosok jari-jari itu, engkau sesungguhnya mengaktifkan 99 asma-ul husna Allah.

b) Dengan mengaktifkan mereka engkau mengaktifkan 9 titik dalam tubuhmu.

c) Dan ketika mengaktifkan mereka, itu adalah seperti menghidupkan penerima (pada radio/tv), energi mengalir masuk, itu mulai berfungsi untuk dapat menerima, memecahnya dalam bentuk kode digital yang dipancarkan keluar seperti gambar atau
suara sebagaimana kita kenal di zaman ini (radio dan tv).

d) Demikian juga halnya dengan tangan yang saling mengelilingi,itulah mengapa ketika kita menggosok-gosokkan dan membuka mereka, mereka mulai bertindak seperti lingkaran satu terhadap lainnya, menampung apapun energi yang datang, dan mereka ini mengkelolanya . Lihatlah pada bagian Rahasia Tangan ( See Section on Secrets of Hand)

Langkah 4
Posisi Tangan :
Jempol dan telunjuk memperagakan posisi "Allah Hu" untuk kuasa/kekuatan terbesar. Tangan diberi kode dengan kode angka, tangan kanan "18", tangan kiri "81" masing-masing dijumlahkan keduanya
menjadi 9 dan dua 9 menjadi 99 . Tangan diberi karakter dengan asmaul husna Allah. Dan nama ke 99 dari Rasul adalah Mustafa.. (lebih banyak lagi di depan)?..

Bernapas dengan Sadar ("Hosh dar dam")

Hosh artinya "pikiran." Dar artinya "dalam." Dam artinya "Napas." Itu artinya, menurut Mawlana Abdul Khaliq al-Ghujdawani (q), bahwa " Missi paling penting bagi pejalan dalam thariqat ini adalah menjaga napasnya, dan dia yang tidak dapat menjaga napasnya, akan
dikatakan tentang orang itu, ’dia telah tersesat/kehilangan dirinya.’"


Shah Naqshband (q) berkata, "Thareqat ini dibangun di atas (dengan pondasi) napas. Jadi adalah sebuah keharusan untuk semua orang menjaga napasnya dikala menghisap dan membuang napas, dan selanjutnya untuk menjaga napasnya dalam jangka waktu antara menghisap dan membuang napasnya."
"Dhikr mengalir dalam tubuh setiap makhluq hidup oleh keharusan (kebutuhan) napas mereka ? bahkan tanpa kehendak ? sebagai sebuah tanda/peragaan ketaatan, yang adalah bagian dari penciptaan mereka. Melalui napas mereka, bunyi huruf "Ha" dari Nama Ilahiah Allah dibuat dengan setiap membuang dan menghisap napas dan itu adalah sebuah tanda dari Jati Diri (Dzat) Gaib yang berfungsi untuk menekankan Kekhasan Allahu Shamad. Maka adalah penting untuk hadir dengan napas seperti itu, agar supaya menyadari (merasakan) Jati Diri (Dzat) Maha Pencipta." Nama ’Allah’ yang meliputi sembilan puluh sembilan asma-ul husna terdiri atas empat huruf, Alif, Lam, Lam dan Hah yang sama ?dengan suara napas - (ALLAH). Masyarakat Sufism mengatakan bahwa Dzat Allah SWT yang paling gaib mutlak dinyatakan oleh huruf terakhir itu yang dibunyikan dengan vokal Alif, "Ha." Ini mewakili Gaib Absolut Dzat Nya Allah SWT
.
Memelihara napasmu dari kelalaian akan membawa mu kepada Hadhirat sempurna, dan Hadhirat sempurna akan membawamu kepada Penampakan (Visi) sempurna , dan Penampakan sempurna akan membawamu kepada Hadhirat (Manifestasi) asma-ul husna Allah yang sempurna. Allah membimbingmu kepada Hadhirat asma-ul?husna Nya, karena dikatakan
bahwa, " Asma Allah adalah sebanyak napas makhluq." Hendaknya diketahui oleh semua orang bahwa melindungi napas terhadap kelalaian sungguh sukar bagi para pejalan. Maka mereka harus menjaga nya dengan memohon ampunan (istighfar) karena memohon ampunan akan membersihkannya dan mensucikannya dan mempersiapkan sang pejalan untuk (menjumpai) Hadhirat Benar (Haqqu) Allah dimana-mana.

Langkah 5
Bernapas, Menghirup melalui hidung - Dhikr = "Hu Allah", bayangkan cahaya putih
memasuki tubuh melalui perut. Menghembus melalui hidung - Dhikr= "Hu", bayangkan hitamnya carbon monoxide adalah semua perbuatan dosamu dikuras / didorong keluar dari dirimu.
"pejalan bijak harus menjaga napasnya dari kelalaian, seiring dengan masuk dan keluar nya napas, dengan demikian menjaga jantung nya selalu dalam Hadhirat Ilahi dan dia
harus menghidupkan napasnya dengan ibadah dan pengabdian dan mempersembahkankan pengabdiannya itu kepada Rabb nya dengan segenap hidupnya, karena setiap napas yang dihisap dan dihembuskan dengan Hadhirat adalah hidup dan tersambung dengan Hadhirat Ilahi. Setiap napas yang dihisap dan dihembuskan dengan kelalaian (cuek) adalah
mati, terputus dari Hadhirat Ilahi. Untuk mendaki gunung,sang pejalan harus melintasi dari dunia Bawah menuju Hadhirat Ilahi. Dia harus melintasi dari dunia ego keberadaan
sensual (sensasi) menuju kesadaran jiwa terhadap Al Haqqu.. Untuk membuat kemajuan dalam perjalanan ini, sang pejalan harus membawa ke dalam jantungnya gambaran Shaykh nya(tasawwur), karena itu adalah cara paling kuat untuk melepaskan diri dari cengkeraman sensual (sensasi) nya. Shaykh menjadi, dalam jantungnya, cermin dari Dzat
Absolute. Jika dia berhasil, kondisi penisbian diri (ghayba) atau "absensi" dari dunia sensasi, muncul dalam dirinya. Sampai kepada tahap bahwa keadaan ini menguat dalam dirinya, (dan) keterikatannya kepada dunia sensasi melemah dan menghilang, dan fajar dari Level Hilang Mutlak Tidak Merasa Selain Allah mulai menyinari dirinya. Derajat tertinggi maqam ini disebut fana'. Demikianlah Shah Naqshband (q) berkata :
"Jalan terpendek kepada sasaran kita, yaitu Allah SWT mengangkat tabir
dari Dzat Wajah Nya Yang Ahad yang berada dalam semua makhluq
ciptaan Nya. Dia melakukan itu dengan (melalui) maqam ghayba dan fana',
sampai Dzat Agung (Majestic Essence) menyelimutinya dan
menghilangkan (melenyapkan) kesadarannya akan segala sesuatu selain
Dia. Inilah akhir perjalanan untuk mencari Allah dan awal dari perjalanan
lainnya."

"Pada akhir Perjalanan Pencarian dan Level Ketertarikan datanglah Level
Perendahan Diri dan Penihilan.
Sasaran ini adalah untuk segenap ummat manusia sebagaimana disebut Allah dalam al Qur’an: ’Aku tidak menciptakan Jinn dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku.’ Beribadah disini berarti Ilmu Sempurna (Macrifat)."

Langkah 6
Memakai (membawa) busana Shaykh :
3 tahap perjuangan yang berkesinambungan Memelihara Cinta Nya {Muhabat}, Memelihara Kehadiran Nya { Hudur} Melaksanakan Kehendak Nya atas diri kita {Annihilasi atau
Fana}. Kita memiliki cinta kepada Nya, jadi kini pakailah (kenakanlah) Cahaya Nya dan
selanjutnya bayangkan segala sesuatunya dari titik (sudut) ini, dengan busana yang kita kenakan itu. Ini adalah penopang hidup (life support) kita. Kamu tidak boleh makan, minum, shalat, dhikr atau melakukan apapun tanpa membayangkan Bayangan Shaykhs
pada kita. Cinta ini akan menyatu dengan Hadhirat Ilahi, dan ini akan membuka pintu Penihilan ke dalam Nya. Semakin seseorang menjaga ingatan untuk mengenakan busana dengan dia (Shaykh) semakin meningkatlah proses Penihilan itu berlangsung. Kemudian penuntun (guide) itu akan meninggalkan (menihil diri) diri mu di hadirat Rasul Allah Sayedena Muhammad {s.a.w.}. Dimana sekali lagi kamu akan menjaga cinta (kepada) Rasul {Muhabat}, menjaga Hadirat nya { Hudur}. Laksanakan kehendaknya atas diri kita {Penihilan atau Fana}. Fana fi Ma Shaykh , RasulAllah, Allah.. Penihilan Fana Dalam keadaan spirit murid menyatu dengan spirit Shaykhnya kemampuan Shaykh akan diaktifkan dalam diri muridnya, karena itu Shaikh menikmati kedekatan Nabi (s.a.w.). Dalam situasi ini, dalam istilah sufism, disebut Penyatuan dengan Rasul(Fana fir Rasul). Ini adalah pernyataan Nabi (s.a.w.), "Saya seorang manusia seperti kamu, namun saya menerima ilham (revelation)’. Jika pernyataan ini dicermati, didapatlah bahwa kemuliaan (exaltation) Nabi terakhir ini adalah bahwa dia menerima Ilham (Revelations) dari Allah, SWT, yang mencerminkan Ilm-e-ladduni; ilmu yang diilhamkan langsung oleh Allah, Pandangan Cantik (Beatific Visions) Allah dan Cahaya Gemilang kepada Jantung Nabi s.a.w.. Dalam keadaan ’Penyatuan dengan Nabi s.a.w.’ seorang murid karena emosinya, kerinduannya dan cintanya secara sedikit demi sedikit, langkah demi langkah, berassimilasi dan mengenali ilmu Nabi Suci s.a.w. Kemudian datanglah saat paling berharga (yang ditunggu-tunggu) ketika ilmu dan pelajaran dipindahkan (transferred) dari Nabi Suci s.a.w kepadanya sesuai dengan kapasitas nya. Murid itu menyerap karakter Nabi Suci s.a.w. sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya dan karena kedekatannya dengan Nabi Suci s.a.w. dan dukungannya dia dapat mencapai keadaan ketika dia mengenali Rabbil 'Alamin, ketika Dia menguraikan dalam al Qur'an, Ya, sesungguhnya
Engkau adalah Rabbi!. Kedekatan ini, dalam sufism, disebut Penyatuan dengan Allah’ (Fana fi-lah) atau singkatnya wahdat. Setelah itu, jika seseorang dikaruniai dengan kemampuan, dia akan membuat explorasi di daerah yang tentangnya cerita (narrasi) tidak lagi memiliki kata-kata untuk menjelaskan nya , karena kepekaan dan kehalusan (situasi) nya.

Langkah 7
Menjadi sesuatu yang tidak ada, kendaraan sebening kristal untuk siapapun yang ingin mengisi keberadaanmu dari Allah Malikul Mulk. Dalam keadaan ’Penyatuan dengan Nabi
Suci seorang murid karena emosinya, kerinduannya dan cintanya secara bertahap,langkah demi langkah, berassimilasi dan mengnali ilmu dari Nabi Suci s.a.w..

-------------------------------------------------------------
semoga bermanfaat,
dari berbagai sumber

kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi



Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda :
“Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.”

Tawassulan karuhun ti Sunda

1. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Tuan Syech Abdul Khodir Jaelany dari Bagdad Al Fatihah

2. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Gusti Prabu Siliwangi (Rd.Mandur Kencana H.Sepuh Raja Jawa) Al Fatihah

3. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Prabu Kian Santang (Pangeran Cakra Buwana Sancang Garut Putra Eyang Parbu Siliwangi Raja Walang Sungsang) Al Fatihah

4. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Rara Santang Syarifah Bagdad (Putri Eyang Parbu Siliwangi) Al Fatihah

5. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Kangjeng Pangeran Syarif Hidayatullah Bin Sa’id Abdullah (Cucu Eyang Prabu Siliwangi) Alfatihah

6. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Ibu Pakung Wati Istri Syech Syarif Hidayatullah (adik Sunan KaliJaga Jaka Sa’id) Al Fatihah

7. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Panembahan Kyai Kuwu Sangkan Eyang Tunggal Bango Dua Cirebon Al Fatihah

8. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Syech Magelung Rd.Surya Negara Rama Buyut Lemah Tamba Cirebon Al Fatihah

9. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Abdul Khahfi Cirebon Al Fatihah

10. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Kyai Panjunan Cirebon Al Fatihah

11. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Ibu Ratu Gandasari Arya Winangun Cirebon Putri Embah Kuwu Sangkan Al Fatihah

12. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Eyang Dalem Perkosa Bin Batara Kusumah Di Dayeuh Luhur Al Fatihah

13. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Eyang Taji Malela Di Dayeuh Luhur Al Fatihah

14. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Rd.Dalem Wangsa Goparana Talaga Di Di Sagala Herang Al Fatihah

15. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Mama Syech Abdul Muhyi Waliyulloh Bin Bin Warta Kusuma Pamijahan Tasik Malaya

16. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Rd. Dalem Pangeran Papak Wijaya Rana Cinunut Garut Al Fatihah

17. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Gusti Adipati Ukur Bandung Abdi Mataram Abdi Mataram Al Fatihah

18. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Ki Buyut Mangun Tapa Karawang Al Fatihah

19. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Ibu Subang Larang Syarifah Mudaim Al Fatihah

20. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Rd. Pangeran Jayakarta Bin Tubagus Angke Jatinegara Kaum Al Fatihah

21. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Rd.Pangeran Wijaya Kusumah Batavia Sunda Kelapa Jakarta Al Fatihah

22. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Syech Sultan Hassanudin Banten Putra Mahkota I Sunan Gunung Jati Al Fatihah

23. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Syech Maulana Yusuf Putra Sultan Hassanudin Al Fatihah

24. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Syech Sultan Agung Tirtayasa Putra Syech Maulana Yusuf Al Fatihah

25. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Kyai Tubagus Kurayid Gunung Kencana Al Fatihah

26. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Rd. Dalem Surya Kencana Cileungsi Bogor Al Fatihah

27. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Eyang Haji Guna Wijaya Batu Keraton Ciburial Bogor Al Fatihah

28. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Eyang Dipa Maha Warman Sanghyang Tapak Batu Tulis Bogor Al Fatihah

29. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Eyang Dalem Jaya Sampurna Sampora Bogor Al Fatihah

30. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Eyang Dalem Jaya Sakti Bogor Al Fatihah

31. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Eyang Waruga Jagat Gunung Kapur Al Fatihah

32. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Rd.Pangeran Sukma Sejati Cilacap Al Fatihah

33. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Kyai Singaparna Ulama Ageung Tasik Malaya Al Fatihah

34. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Ambu Mayang Kencana Padalarang Al Fatihah

35. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Mama Kyai Ramli Padalarang Al Fatihah

36. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Embah Buyut Bencoy Maleber Cilamaya Al Fatihah

37. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Embah Tubagus Jabin Cikampek Al Fatihah

38. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Embah Buyut Jago Jonggol Al Fatihah

39. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Embah Buyut Jengkol Patuah Tupuk Cijengkol Tambun Al Fatihah

40. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Embah Buyut Khaer Cimande Gunung Salak Bogor Pencipta Cimande Al Fatihah

41. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Pangeran Sangga Buwana Loji Karawang Al Al Fatihah

42. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Pangeran Suci Manah Wanayasa Purwakarta Al Fatihah

43. SUMA ILA RUHI KHUSUSON Syech Kuro (Lemah Abang) Wadas Karawang Al Fatihah

Barcode dan Angka Iblis

Barcode Code stripes or bars not new for most people. Nearly all manufactured products, even now in many home products, all of these bar code list. Code consisting of lines with a thickness that varies by many regarded as something facilitate the identification of a product. This bar code was born in the United States in the early 1970s. At first many people believe that the inclusion of the barcode on a product manufacturer, exclusively for ease of identification only and klasifikasi.However, in later development, a number of people suspected Barcode as one tool for the International Conspiracy to rule the world toward what is now known as "The New World Order", New World Order. A state in which all nation-states in the world subject to the power of the United States. With the collapse of the Soviet empire of Russia in the latter half of the 1980s, the situation the world is rapidly heading in this direction, where the United States became sole superpower unparalleled worldwide. Growth for the sake of these global developments, making circles from the beginning to suspect there are missions hidden behind the use of barcode, the more confident with his suspicions. They are mostly a background as a symbologist, Writer, Researcher, and Review of the Bible. One is Mary Stewart Relfe, PhD. Montgomerry successful women entrepreneurs from the U.S., who also works as an instructor pilot at the same time Multi-Engine Instrument Flight equipment, has written two best-selling books that highlight this conspiracy. One was titled "The New Money System 666" (1982).
In the book, Mary Stewart, who is also a reviewer of the Bible, since childhood is very confident that the use of Barcode is closely related to the hidden plans of the conspiracy for world domination. Three Stages According to Stewart, the effort to conspiracy to dominate the world in terms of identifying and controlling the world is divided into three stages:

The first phase began in 1970 taken as a starting point for these steps.
"This year is the beginning for them to provide identification at each goods marked with the numbers on the manufacturing level. Barcode into use,synchronized with a computerized system that can read these codes, Stewart wrote. " The main goal of this phase one is to ensure a uniform system and the computer manufacturer giants in the world, to be able to recognize the codification of the above.

The second phase began in 1973. The use of barcode that originally applied to the goods manufacturing, now began to be applied in humans, usually through the codification of the number of Social Welfare Figures (The Social Security Number), which combined with the universal system of numbers. Merging these two figures codification into a bar code (barcode) similar to Barcode in manufacturing products that have been implemented three years earlier. Originally applied to smart cards such as Credit Card, Debit Card, ID Card, and so forth. But the development also began to be applied in humans. The main target of this second stage is a government, banking, and corporate-card maker smart card (Smart Card).

The third phase includes efforts to identify every kind existing in this world, whether moving or not. All identification is useful to know the weak side of a group, region, even a nation, which later can be used as weapons for the conspiracy. The Devil Figures pengkritisi Barcode managed to find one of the most vital secrets of this bar codes. All Barcode or also known as Universal Product Code (UPC) barcode has the numbers 666 and 13. To find out, please see the barcode that exist in various products.
Note the number of digits which were under the bar lines. The number is (generally) is always 13 digits long. Figures 6 Barcode symbolized in the dictionary consists of two thin lines facing each other is on the far left and far right bar code, and the other at the middle line. The third line represents the number 6 is more long compared to other lines (which serves as a guard / guard). So, all of the UPC barcode that spread across the world has order 666.
In her book, Mary Stewart Refle quoting one Bible verse: ... And he caused, so to everyone, big or small, rich or poor, free or slave, was given a mark on his right hand or on his forehead. And no one can buy or sell, other than those who wear the mark, the name of the beast or the number of his name. The important thing here is the wisdom: "Whoever is wise, let him calculate the number of animals that, because of the numbers is a human number, and numbers are: 666 (Wahyu13: 16-18)" Stewart summarized the dangers of conspiracy in the case of Barcodes: "The application of barcode technology was first performed on the product, followed later on the card, and will turn into something horrible in a society that no longer use the money kontanâ" In short, the conspiracy would pile up and suck up some cash society into their vault, as well as gold and precious stones, and lock the cabinet meetings, was to the societies they only provide plastic money™ "with a certain par. This is their guile so that all human beings in time will be subject to the conspiracy. All this only happens in one period for all mankind, namely on the last day, said Stewart.

Wallahualam bishawab.

-------------------------------
from various sources ™

Sunday, July 18, 2010


DASAR AGAMA

oleh ‘KI AGENG JEMBAR JUMANTORO’

Assalamuallaikum Wr.Wb.

DASAR AGAMA ini saya dapat dari ustat Fahrudin ,Ref. Abah Miran Ciriu Pabuaran.

Silahkan poro dulur-dulur untuk di renungkan sejenak. Semoga bermanfaat. Monggo di semak sebentar.

DASAR AGAMA ITU MENCAKUP EMPAT PERKARA, ENAM PERKARA DAN SEPULUH PERKARA

A. Jemenengnya Allah SWT ada 4 ( empat ) Perkara :
1. Bismillah
2. Sahadat
3. Sifat Dua Puluh
4. Surah Al-ikhlas ( Kulhu )

B. Enam Perkara merupakan dasar untuk bekal diakhirat
1. TIDAK BETEMU CAHAYA NERAKA
“Allahumma Robba Jibril Mikail Isrofil Ijroil Warobba Muhammadin SAW Ajri inannar.”
2. BEBAS NERAKA
“ Allahumma Salim Wabarik Ala Sayyidina Muhammadin Kamala Nihayata Likamalika Adada Kamalihi.”
3. AMAL PERBUATAN
“Allahumma Salim Wasalim Ala Sayyidina Muhammadin Waala Alihi Wasohbihi Biodadi Majro bihil Gholam .“
4. ALAM AKHIRAT / ALAM KUBUR DIBUATKAN GEDUNG OLEH ALLAH DIALAM KUBUR
Yang ke empat perintah Allah SWT , Sholat Sunnah awwabin 20 Raka’at ba’da Maghrib antara Is’ya antara Is’ya. Di sambut oleh kanjeng Nabi Muhammad enam raka’at tidak disia-sia insya Allah sama.”
5. BISA MENYEBERANG JEMBATAN SIROTOL MUSTAQIM
“Yang ke lima mengamalkan ayat Mubarok tiap malam atau tiap habis sholat fardhu lima waktu lebih utama ini lolos jembatan sirotol mustaqim.”
6. ALLAH MINTA TIGA PERKARA
Yang ke enam Allah berwasi’at kepada para umatNYA. Siapa yang ingin masuk ke Surga tanpa diundi :

1. Puasa tiga hari setiap bulan. ( Dalam setahun 36 hari )
2. Sholat sunnah Dhuha
3. Sholat sunnah witir

Tiga perkara yang diatas ini termasuk wajib dikerjakan jika ingin masuk surga tanpa diundi.

Ilmu dasar da fardhu jangan sampai lupa shubuh dhuhur ashar maghrib isya dan puasa satu bulan pada bulan Ramadhan maka yang disebut fardhu itu tiang agama maka :

1. Fardu
2. Wajib
3. Sunnah

C. Sepuluh Perkara merupakan tuntunan kita di dunia

1. Tauhid Agama /Dasar Agama, Agama Islam

2. Tanda Agama, Agama Islam
* Akar ( Empat, Enam, Sepuluh perkara )
* Batang ( Sahadat, Sholat )
* Dahan ( Puasa )
* Ranting ( Sodakoh )
* Daun ( Naik Haji )

3. Rukun Islam
* Sahadat
* Sholat
* Puasa
* Zakat
* Naik Haji bagi yang mampu

4. Tanda Islam
Menyerahkan diri ke Islam yakni Taat, bakti menurut perintah yang ditetapkan di agama islam .

5. Syarat Islam
HarusTulus Ikhlas

6. Ngerusak Islam
* Ngomong jangan bohong
* Kawin diluar Nikah
* Membicarakan Kebaikan dan keburukan seseorang

7. Arti Sahadat
* Sahadat Tauhid
* Sahadat Rosul
Kedua sahadat tersebut akan menjadi saksi di alam kubur kita

8. Rukun Sahadat
* Menetapkan Zat Allah berdiri sendiri
* Menetapkan Zat Allah kuasa
* Menetapkan hak Allah berbuat apa ini kuasa
* Menetapkan kebenaran Rosullulloh SAW

9. Kesempurnaan sahadat
Apa yang dibaca kalimah sahadat dari permulaan sampai akhir tanpa ada keraguan.

10. Ngerusak Sahadat
Menyekutukan/ menduakan Allah SWT

Demikianlah semuanya perihal dasar agama silahkan untuk di amalkan dan di jalankan dengan istiqomah DAN semoga mendapatkan kemudahan dan keberkahan,sehingga ilmu yang kita pelajari tersebut membawa kemanfaatan dunia akhirat.

Amin ya robbal alamin teriring salam rahayu dari Padepokan Jumantoro.
wassalamualaikum wr wb……………

‘KI AGENG JEMBAR JUMANTORO’

SHOLAWAT SALJU QULUB, SHOLAWAT MA’LUF, SHOLAWAT KUBRO

postingan dari pinisepuh blog tetangga

”SHOLAWAT SALJUL QULUB”
yaa syaafi’al kholqi assholaathu wassalaam, ‘alaika nuurol kholqi haadiyal anaam,wa ashlahuu wa ruuhahu adriknii,faqod dholamtu abadan warobbinii ,wa laisa lii yaa sayyidii siwaaka, fa inn taruddaa kuntu syakhsun haalika

” SHOLAWAT MA’LUF”
allohumma sholli wasallim ‘alaa sayyidiina muhammaddinil aalifil ma’lufi ujburnii haajatii

“SHOLAWAT KUBRO”
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayidal mursaliin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayidan nabiyyiin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidas siddiqiin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidar rooki`iin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidal qoo`idiin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidas saajidiin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayydaz zaakiriin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidal mukabbiriin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidat toohiriin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidaz zoohiriin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidas syahidiin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidal awwaliin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidal akhiriin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidi ya rosulalloh
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya nabiyalloh
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidi ya habiballoh
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya man akromahulloh
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya man ‘adzomahulloh
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya mang syarrofahulloh
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya man adzharohulloh
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya manikhtarohulloh
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya man showwarohulloh
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya man abadalloh
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya khoiro kholqillah
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya khotima rosulillah
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sultonal ambiyaa’
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya burhaanal ashfiyaa’
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya musthofa
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya mu`la
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya mujtaba
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya muzayya
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya makkiyyu
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya madaniyyu
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya arobiyyu
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya qurosiyyu
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya hasyimiyyu
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya abtohiyyu
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya zamzamiyyu
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya tihaamiyyu
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya ummiyyu
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyida waladi adam
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya ahmad
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya muhammad
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya toohaa
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya yaaasiin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya muddasir
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sohibal kautsar
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya syafi`u yaumal mahsyar
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sohibat taaj
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sohibal mi`roj
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidal awwalina wal akhiriin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayidal muhsinin
alfu alfi sholaatin wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayidal kaunaini watssaqolain
alfu alfi sholaati wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayidal sohiban na’lain
alfu alfi sholaati wa alfu alfi salaamin ‘alaika ya sayyidi ya rosulalloh ya khotimal ambiyaa`i wal mursaliin
alfu alfi sholaati wa alfu alfi salaamin alaika ya sayyidi ya nabiyalloh ilaa yaumiddiin
walhamdulillahhi robbil ‘alamin

untuk sholawat kubro dan sholawat saljul qulub selain untukseribu hajat,juga dpt kita gunakan untuk menetralisir efek negatif ketika kita sedang mengamalkan asr ataupun asma’ yg lain, karena sifat dan energi dari sholawat ini sangat sejuk dan tenang. (adem, ayem, tentrem))
sedangkan sholawat ma’luf berfungsi sebagai wasilah untuk membuka dan mengakhiri sebuah hajat/do’a.

---------------------------
semoga bermanfaat, amiin yaa robbal 'alamiin

Thursday, July 15, 2010

Siapakah Iblis & Syethan



Pengertian syetan secara terminologi berasal dari kata "Syaithona" artinya jauh dari yang hak, siapa saja yang dirinya jauh dari yang hak atau kebenaran maka dinamakan syetan. Sedangkan kata iblis berasal dari "Ablasa" artinya tidak punya kebaikan, siapa saja yang tidak berbuat kebaikan atau selalu berbuat jahat dinamakan iblis walaupun wujudnya manusia atau hewan.

Baik syetan atau iblis termasuk jenis makhluk halus, bangsa rohani yang tidak dapat dilihat kecuali atas izin Allah seperti para rasul, oleh sebab itu dia dapat memasuki diri manusia dari seluruh perjalanan darahnya, kecuali hati nurani manusia tempat bersimpuhnya iman yang tidak dapat dimasuki. "Sesungguhnya syetan itu berjalan dalam diri manusia menurut perjalanan darahnya". (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam satu riwayat dikatakan bahwa iblis adalah raja dan syetan adalah tentaranya. "Dari Abu Musa ia berkata: Apabila berpagi iblis menyebarkan tentaranya dimuka bumi dan ia berkata: "Barangsiapa dapat menyesatkan seorang muslim, maka aku akan pakaikan dia mahkota". (HR.Ibnu Jauzi).

Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: “Iblis mengkhianati asal penciptaannya, karena dia sesungguhnya diciptakan dari nyala api, sedangkan asal penciptaan malaikat adalah dari cahaya. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan di sini bahwa Iblis berasal dari kalangan jin, dalam arti dia diciptakan dari api.

AlHasan AlBashri berkata: ‘Iblis tidak termasuk malaikat sedikitpun. Iblis merupakan asal mula jin, sebagaimana Adam sebagai asal mula manusia’.” (Tafsir AlQur`anul ’Azhim, 3/94)

AsySyaikh Abdurrahman bin Nashir AsSa’di rahimahullahu mengatakan: “Iblis adalah abul jin (bapak para jin).” (Taisir AlKarim ArRahman, hal. 406 dan 793)Sedangkan setan, mereka adalah kalangan jin yang durhaka.
AsySyaikh Muqbil bin Hadi rahimahullahu pernah ditanya tentang perbedaan jin dan setan, beliau menjawab: “Jin itu meliputi setan, namun ada juga yang shalih. Setan diciptakan untuk memalingkan manusia dan menyesatkannya. Adapun yang shalih, mereka berpegang teguh dengan agamanya, memiliki masjid-masjid dan melakukan shalat sebatas yang mereka ketahui ilmunya. Hanya saja mayoritas mereka itu bodoh.” (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Siapakah Iblis?
Terjadi perbedaan pendapat dalam hal asal-usul iblis, apakah berasal dari malaikat atau dari jin.
Pendapat pertama menyatakan bahwa iblis berasal dari jenis jin. Ini adalah pendapat AlHasan AlBashri rahimahullahu.
Beliau menyatakan:
Iblis tidak pernah menjadi golongan malaikat sekejap matapun sama sekali. Dan dia benar-benar asal-usul jin, sebagaimana Adam adalah asal-usul manusia.”
(Diriwayatkan Ibnu Jarir dalam tafsir surat AlKahfi ayat 50, dan dishahihkan oleh Ibnu Katsir dalam Tafsirnya)

Pendapat ini pula yang tampaknya dikuatkan oleh Ibnu Katsir, AlJashshash dalam kitabnya Ahkamul Qur‘an (3/215), dan AsySyinqithi dalam kitabnya Adhwa`ul Bayan (4/120). Penjelasan tentang dalil pendapat ini beliau sebutkan dalam kitab tersebut. Secara ringkas, dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Kema’shuman malaikat dari perbuatan kufur yang dilakukan iblis, sebagaimana firman Allah:
“…yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (AtTahrim:6)

“Mereka itu tidak mendahuluiNya dengan perkataan, dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.”(AlAnbiya`:27)

2. Dzahir surat AlKahfi ayat 50

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam’, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, lalu ia mendurhakai perintah Rabbnya.”

Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa iblis dari jin, dan jin bukanlah malaikat. Ulama yang memegang pendapat ini menyatakan: “Ini adalah nash AlQur`an yang tegas dalam masalah yang diperselisihkan ini.”

Beliau juga menyatakan: “Dan hujjah yang paling kuat dalam masalah ini adalah hujjah mereka yang berpendapat bahwa iblis bukan dari malaikat.”
Adapun pendapat kedua yang menyatakan bahwa iblis dari malaikat, menurut AlQurthubi,
adalah pendapat jumhur ulama termasuk Ibnu ‘Abbas radhiallahu 'anhuma. Alasannya adalah firman Allah:

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (AlBaqarah:34)

Juga ada alasan-alasan lain berupa beberapa riwayat Israiliyat.
Pendapat yang kuat adalah pendapat yang pertama, insya Allah, karena kuatnya dalil mereka dari ayat-ayat yang jelas.
Adapun alasan pendapat kedua (yakni surat AlBaqarah ayat 34), sebenarnya ayat tersebut tidak menunjukkan bahwa iblis dari malaikat. Karena susunan kalimat tersebut adalah susunan istitsna` munqathi’ (yaitu yang dikecualikan tidaklah termasuk jenis yang disebutkan).

Adapun cerita-cerita asal-usul iblis, itu adalah cerita Israiliyat. Ibnu Katsir menyatakan: “Dan dalam masalah ini (asal-usul iblis), banyak yang diriwayatkan dari ulama salaf. Namun mayoritasnya adalah Israiliyat (cerita-cerita dari Bani Israil) yang (sesungguhnya) dinukilkan untuk dikaji –wallahu a’lam–,Allah lebih tahu tentang keadaan mayoritas cerita itu. Dan di antaranya ada yang dipastikan dusta, karena menyelisihi kebenaran yang ada di tangan kita. Dan apa yang ada di dalam AlQur`an sudah memadai dari yang selainnya dari berita-berita itu.” (Tafsir Ibnu Katsir, 3/94) Asy Syinqithi menyatakan: “Apa yang disebutkan para ahli tafsir dari sekelompok ulama salaf, seperti Ibnu ‘Abbas dan selainnya, bahwa dahulu iblis termasuk pembesar malaikat, penjaga surga, mengurusi urusan dunia, dan namanya adalah ‘Azazil, ini semua adalah cerita Israiliyat yang tidak bisa dijadikan landasan.”(Adhwa`ul Bayan, 4/120121)

Siapakah Setan?
Setan atau Syaithan menurut Ibnu Jarir dan Ibnu Katsir, sehingga kata Syaithan artinya yang jauh dari kebenaran atau dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala
(AlMisbahul Munir, hal. 313).

Ibnu Jarir menyatakan, syaithan dalam bahasa Arab adalah setiap yang durhaka dari jin, manusia atau hewan, atau dari segala sesuatu.
Demikianlah Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan
(dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu(manusia).” (AlAn’am:112)

(Dalam ayat ini) Allah menjadikan setan dari jenis manusia, seperti halnya setan dari jenis jin. Dan hanyalah setiap yang durhaka disebut setan, karena akhlak dan perbuatannya menyelisihi akhlak dan perbuatan makhluk yang sejenisnya, dan karena jauhnya dari kebaikan.

(Tafsir Ibnu Jarir, 1/49)Ibnu Katsir menyatakan bahwa syaithan adalah semua yang keluar dari tabiat jenisnya dengan kejelekan (Tafsir Ibnu Katsir, 2/127). Lihat juga AlQamus AlMuhith (hal. 1071).
Yang mendukung pendapat ini adalah surat AlAn’am ayat 112:
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan
(dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).” (AlAn’am:112)

Al Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar radhiallahu 'anhu, ia berkata: Aku datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau berada di masjid. Akupun duduk. Dan beliau menyatakan: “Wahai Abu Dzar apakah kamu sudah shalat?” Aku jawab: “Belum.” Beliau mengatakan: “Bangkit dan shalatlah.” Akupun bangkit dan shalat, lalu aku duduk. Beliau berkata: “Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari
kejahatan setan manusia dan jin.” Abu Dzar berkata: “Wahai Rasulullah, apakah di kalangan manusia ada setan?” Beliau menjawab: “Ya.”

Ibnu Katsir menyatakan setelah menyebutkan beberapa sanad hadits ini: “Inilah jalan-jalan hadits ini. Dan semua jalan-jalan hadits tersebut menunjukkan kuatnya hadits itu dan keshahihannya.” (Tafsir Ibnu Katsir,2/172)

Yang mendukung pendapat ini juga hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam riwayat Muslim:
“Anjing hitam adalah setan.”
Ibnu Katsir menyatakan: “Maknanya –wallahu a’lam– yaitu setan dari jenis anjing.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/173)

Ini adalah pendapat Qatadah, Mujahid dan yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Katsir, Asy Syaukani dan Asy Syinqithi.
Dalam masalah ini ada tafsir lain terhadap ayat itu, tapi itu adalah pendapat yang lemah.

Ketika membicarakan tentang setan dan tekadnya dalam menyesatkan manusia, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Iblis menjawab: ‘Beri tangguhlah aku sampai waktu mereka dibangkitkan’, Allah berfirman: ‘Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.’ Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukumiku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi)
mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari
muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”(Al A'Raaf:14-17)

Setan adalah turunan Iblis, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selainKu,
sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (AlKahfi:50)

Turunan-turunan Iblis yang dimaksud dalam ayat ini adalah setan-setan(Taisir AlKarim
ArRahman,hal.453)

Jin memiliki roh dan jasad.
Dalam hal ini, Syaikhuna Muqbil bin Hadi rahimahullahu mengatakan:
“Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu, serta mereka bisa masuk dari tempat manapun.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita agar menutup pintu-pintu sembari beliau mengatakan: ‘Sesungguhnya setan tidak dapat membuka yang tertutup’.

Beliau memerintahkan agar kita menutup bejana-bejana dan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala atasnya.

Demikian pula bila seseorang masuk ke rumahnya kemudian membaca bismillah, maka setan
mengatakan: ‘Tidak ada kesempatan menginap’.

Jika seseorang makan dan mengucapkan bismillah, maka setan berkata: ‘Tidak ada kesempatan menginap dan bersantap malam’.”(Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Jin bisa berujud seperti manusia dan binatang. Dapat berupa ular dan kalajengking, juga dalam wujud unta,sapi, kambing, kuda, bighal, keledai dan juga burung. Serta bisa berujud Bani Adam seperti waktu setan mendatangi kaum musyrikin dalam bentuk Suraqah bin Malik kala mereka hendak pergi menuju Badr. Mereka dapat berubah-ubah dalam bentuk yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Karena warna hitam itu lebih signifikan bagi kekuatan setan dan mempunyai kekuatan panas. (Idhahu AdDilalah,hal. 19dan 23)

Kaum jin memiliki tempat tinggal yang berbeda-beda

Jin yang shalih bertempat tinggal di masjid dan tempat-tempat yang baik. Sedangkan jin yang jahat dan merusak, mereka tinggal di kamar mandi dan tempat-tempat yang kotor. (Nashihatii li Ahlis Sunnah Minal Jin)

Tulang dan kotoran hewan adalah makanan jin.

Di dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:
“Carikan beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci dan janganlah engkau carikan tulang dan kotoran hewan.” Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata: “Aku pun membawakan untuknya beberapa buah batu dan kusimpan di sampingnya. Lalu aku menjauh hingga beliau menyelesaikan hajatnya.”
Aku bertanya: “Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan?”
Beliau menjawab: “Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari Nashibin, dan mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Maka aku berdoa kepada Allah untuk mereka agar tidaklah mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka mendapatkan makanan.”(HR. AlBukhari no. 3860 dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, dalam riwayat Muslim disebutkan: “Semua tulang yang disebutkan nama Allah padanya”,)

Iblis adalah wazan dari fi’il, diambil dari asal kata aliblaas yang bermakna attai` as (putus asa) dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Mereka adalah musuh nomer wahid bagi manusia, musuh bagi Adam dan keturunannya. Dengan kesombongan dan analoginya yang rusak serta kedustaannya, mereka berani menentang perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala saat mereka enggan untuk sujud kepada Adam.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudlah kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (AlBaqarah:34)

Malah dengan analoginya yang menyesatkan, Iblis menjawab:
“Aku lebih baik darinya: Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” (Al A'raaf:12)

Analogi atau qiyas Iblis ini adalah qiyas yang paling rusak. Qiyas ini adalah qiyas batil karena bertentangan dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menyuruhnya untuk sujud. Sedangkan qiyas jika berlawanan dengan nash, maka ia menjadi batil karena maksud dari qiyas itu adalah menetapkan hukum yang tidak ada padanya nash, mendekatkan sejumlah perkara kepada yang ada nashnya, sehingga keberadaannya menjadi pengikut bagi nash.
Bila qiyas itu berlawanan dengan nash dan tetap digunakan/ diakui, maka konsekuensinya akan menggugurkan nash. Dan inilah qiyas yang paling jelek! Sumpah mereka untuk menggoda Bani Adam terus berlangsung sampai hari kiamat setelah mereka berhasil menggoda Abul Basyar (bapak manusia) Adam dan vonis sesat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk mereka.

Allah Subhanahu wa Ta'ala mengingatkan kita dengan firmanNya:
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al A'raaf:27)

Karena setan sebagai musuh kita, maka kita diperintahkan untuk menjadi musuh setan. Allah Subhanahu waTa'ala berfirman:
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyalanyala.”(Fathir: 6)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selainKu, sedangkan mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (AlKahfi:50)

Semoga kita semua terlindung dari godaan-godaannya Syetan membisikan kejahatan pada telinga manusia.

Firman Allah: "Katakanlah: Aku berlindung kepada Allah tuhan (Yang menjaga) manusia. Raja manusia. Tuhan manusia, dari kejahatan bisikan syetan yang biasa tersembunyi, yang membisikan kejahatan kedalam dada manusia dari golongan jin dan manusia" (QS.Annas:16).

Syetan menangis
"Apabila anak Adam membaca surat Assajadah , lalu ia sujud , niscaya menyingkirlah syetan sambil menangis dengan meratap : Ah ! celakalah aku . Anak Adam disuruh sujud lalu ia sujud maka ia mendapat surga , tetapi aku disuruh sujud maka membangkang , maka aku mendapat neraka" (HR. Ahmad , Muslim dan Ibnu Majah).

Syetan kencing
"Dari Ibnu Masud ia berkata : Diceritakan kepada Nabi SAW tentang seseorang laki-laki
yang tidur hingga subuh, sabdanya : Itulah orang laki-laki yang dikencingi oleh syetan pada kedua telinganya " (HR.Bukhari dan Muslim).

Syetan tertawa
"Apabila menguap salah seorang kamu dalam shalat , maka hendaklah ia tutup mulutnya sedapat mungkin dan jangan ia mengucapkan " Ah " , karena sesungguhnya yang demikian itu dari syetan dan ia tertawa karenanya " (HR.Bukhari).

Syetan mempunyai rambut dan jenggotnya kusut
"Dari Atha bin Yasr ia berkata : Telah datang laki-laki kepada Nabi saw dalam keadaan kusut rambut dan jenggotnya, maka Rasulullah memberi isyarat kepadanya, seakan-akan disuruhnya membereskan rambut dan jenggotnya. Maka orang itu mengerjakannya, kemudian ia kembali. Maka Rasulullah saw bersabda : Bukankah ini lebih baik dari pada seseorang yang datang dengan kusut rambutnya seperti syetan" (HR.Malik).

Syetan menyilangkan jari tangan
"Apabila salah seorang kamu berada didalam masjid, maka janganlah sekali-kali menyilangkan jari-jari tangan, karena menyilangkan jari-jari tangan itu dari syetan. Dan seorang kamu tetap dalam pahala shalat selama ia berada didalam masjid sehingga ia keluar darinya" (HR.Ahmad).

Syetan masuk dalam aliran darah manusia
"Sesungguhnya syetan itu berjalan dalam diri manusia mengikuti pejalanan darah. Oleh sebab itu, aku takut syetan melontarkan suatu tuduhan atau suatu kejahatan dalam hatimu" (HR.Bukhari dan Muslim)

Syetan takut pada orang yang shalat berjamaah
"Jika ada tiga orang di desa atau digunung yang tidak diadakan shalat berjamaah, niscaya mereka dikuasai oleh syetan. Oleh sebab itu, hendaklah kamu berjamaah, karena sesungguhnya serigala tidak akan memakan kambing, melainkan yang terpisah sendiri dari rombongan" (HR.Abu Daud).

Hentakan kaki syetan menyebabkan wanita istihadhah
"Dari Amnah bin Jahsy bahwa ia keluar darah banyak dan deras dari kemaluannya (darah Istihadhah), lalu ditutup dengan kapas masih juga keluar dan ditutup dengan kain masih juga keluar.
Rasulullah bersabda:
Sesungguhnya darah yang keluar deras itu ialah salah satu hentakan kaki dari hentakan hentakan-kaki syetan" (HR.Ahmad, Abi Daud dan Tirmidzi).

Syetan menghadang di saf shalat
"Apabila salah seorang kamu shalat dengan memakai batas (Sutroh), lalu ada seorang yang lewat dihadapannya, maka hendaklah ia menghalanginya. Tatapi jika orang itu enggan, maka boleh orang itu diperangi, karena dia itu tidak lain adalah syetan" (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah saw menangkap dan mencekik syetan
"Ketika Nabi saw akan melakukan shalat, lalu datang kepadanya syetan hendak memutuskan shalatnya. Maka Nabi saw menangkapnya lalu mencekiknya sehingga keluar air liurnya diatas tangannya" ( Dari Ibnu Qoyyim).

Syetan kentut
"Apabila diseru untuk melakukan shalat (azan), maka mundurlah syetan sampai terkentut sehingga ia tidak mendengar azan, maka apabila selesai azan ia kembali lagi. Dan apabila akan berdiri shalat (Iqamat), ia mundur lagi dan apabial selesai iqamat, ia datang kembali.... Al Hadits" (HR. Bukhari dan Muslim).

Syetan menyelip disaf shalat yang renggang
"Luruskan safsafmu,rapatkan bahu-bahumu (dalam Shalat) dan berlaku lembutlah terhadap tangan-tangan saudaramu, dan tutuplah tempat-tempat renggang, karena sesungguhnya syetan itu masuk pada celah-celahmu,bagaikan anak kambing yang menyelip di selahselah
induknya". (HR.Ahmad dan Thabrani).

Syetan menghalangi khusyu' shalat
"Dari A'isyah berkata: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw, tentang menengok dalam shalat, maka sabda Nabi saw : Itu adalah satu curian cepat yang dicuri syetan dari hambaNya" (HR.Bukhari, Ahmad,Annasai dan Abu Daud).

"Akan datang syetan pada seseorang kamu dalam shalatnya, lalu syetan mengingatkan kepadanya, keperluan begIni dan begitu. Maka janganlah ia menurutinya, dan syetan datang pula kepadanya pada waktu tidurnya,maka syetan memberikan mimpi buruk padanya, maka jangan diikutinya" (HR.Abu Daud dan Tirmidzi)

Syetan membuat mimpi buruk
"Apabila seorang kamu bermimpi yang tidak disukai (mimpi buruk), maka hendaklah ia meludah kesebalah kiri tiga kali dan hendaklah ia membaca: "A'udzu billahi minasysyaithoonirrajim".Dan hendaklah ia pindah dari lambungnya ketika hendak tidur yang ia sedang ada diatasnya" (HR.Muslim, Abu Daud, Annasai dan Ibnu Majah).

Syetan memang hidup untuk mengganggu dan menggoda keturunan Adam agar anak cucunya menjadi kafir dan durhaka kepada Allah. Dalam menggoda manusia syetan tidaklah sendiri, tapi mempunyai jenis laki-laki dan perempuan dan mempunyai anak keturunan. "Dari Anas RA berkata: Nabi SAW apabila hendak masuk ke kakus, beliau membaca : "Bismillahi Allahumma innii a'udzubika minal khubutsi wal khabaitsi " (Dengan nama
Allah, Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari godaan syetan laki-laki dan perempuan) " (HR.Jamaah).

---------------------------------------------------------------------------------------
Semoga bermanfaat bagi kita semua....amiin ya robbal 'alamin
---------------------------------------------------------------------------------------